Terus Turun, Tingkat Pengangguran Terbuka Ponorogo Lebih Rendah Dari Jawa Timur
PONOROGO(KR)- Rabu (27/2) di halaman gedung Disnaker Ponorogo telah berlangsung Launching LTSA-PPMI Ponorogo. Kepala Dinas Pekerjaan Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo mengatakan, pada 2018 lalu, angka pengangguran di Jawa Timur mencapai 3,99 persen.
Hal ini membuktikan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ponorogo terus menurun dan lebih rendah ketimbang angka pengangguran terbuka di Jawa Timur. Tahun 2018 lalu, angka ini berada pada posisi 3,4 persen dan menjadi bukti bahwa tenaga kerja yang ada selalu tersalurkan.
“Jadi Ponorogo ini TPT-nya terus turun dan sekarang angkanya di bawah Provinsi Jawa Timur. Tenaga kerjanya lebih banyak yang tersalurkan,” ungkap Himawan. Menurutnya, hal ini merupakan indikasi ada serapan tenaga kerja yang bagus di Ponorogo.
Faktornya, lanjut Himawan, antara lain adalah berjalannya forum-forum tenaga kerja dan berjalannya industri kreatif. Akibatnya, muncul lapangan-lapangan kerja baru bagi calon tenaga kerja. Otomatis, tenaga kerja yang ada terserap oleh lapangan-lapangan kerja tersebut.
“Di Jatim Ponorogo ini TPT-nya 10 terbaik,” ujarnya.
Dikatakannya pula, faktor lain penurunan TPT adalah pemberangkatan PMI atau Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri. Dari Ponorogo, pengiriman PMI ini tergolong paling besar di Jawa Timur.
“Tapi PMI dari Ponorogo kebanyakan adalah ke Hongkong dan Taiwan. Dua negara ini memperlakukan PMI dan pekerja dari dalam negeri mereka sejajar. Jadi saya kira PMI dari Ponorogo lebih baik ‘kesejahteraannya’. Perlindungan pekerja di sana juga bagus,” pungkasnya.
Dilansir dari : ponorogo.go.id
Hal ini membuktikan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ponorogo terus menurun dan lebih rendah ketimbang angka pengangguran terbuka di Jawa Timur. Tahun 2018 lalu, angka ini berada pada posisi 3,4 persen dan menjadi bukti bahwa tenaga kerja yang ada selalu tersalurkan.
“Jadi Ponorogo ini TPT-nya terus turun dan sekarang angkanya di bawah Provinsi Jawa Timur. Tenaga kerjanya lebih banyak yang tersalurkan,” ungkap Himawan. Menurutnya, hal ini merupakan indikasi ada serapan tenaga kerja yang bagus di Ponorogo.
Faktornya, lanjut Himawan, antara lain adalah berjalannya forum-forum tenaga kerja dan berjalannya industri kreatif. Akibatnya, muncul lapangan-lapangan kerja baru bagi calon tenaga kerja. Otomatis, tenaga kerja yang ada terserap oleh lapangan-lapangan kerja tersebut.
“Di Jatim Ponorogo ini TPT-nya 10 terbaik,” ujarnya.
Dikatakannya pula, faktor lain penurunan TPT adalah pemberangkatan PMI atau Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri. Dari Ponorogo, pengiriman PMI ini tergolong paling besar di Jawa Timur.
“Tapi PMI dari Ponorogo kebanyakan adalah ke Hongkong dan Taiwan. Dua negara ini memperlakukan PMI dan pekerja dari dalam negeri mereka sejajar. Jadi saya kira PMI dari Ponorogo lebih baik ‘kesejahteraannya’. Perlindungan pekerja di sana juga bagus,” pungkasnya.
Dilansir dari : ponorogo.go.id