MADIUN (KR) – Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja
(Disnaker) Kota Madiun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Madiun mengalami
penurunan yang cukup signifikan pada 2018 lalu.
Pada tahun 2016, angka TPT di Kota Madiun sebesar 5,1
persen. Angka tersebut berasal dari angka pengangguran 5.715 dibagi jumlah
angkatan kerja usia 15-64 tahun, sebesar 112.058.
Sementara, pada 2017, angka TPT di Kota Madiun sebesar 4,6
persen. Angka tersebut berasal dari angka pengangguran sebesar 5.715 dibagi
jumlah angkatan kerja usia 15-64 tahun, sebesar 121.864.
Sedangkan, pada 2018 angka TPT di Kota Madiun sebesar 0,81
persen. Angka tersebut berasal dari jumlah angka pengangguran 1.394 dibagi
angkatan kerja 15-64 tahun, sebesar 171.137.
"Data pada 2016 berasal dari hasil survei jumlah
pengangguran yang dilaksanakan Disnaker Kota Madiun, dan data 2017 masih
memakai data angka Pengangguran 2016. Sedangkan pada 2018 kami melakukan validasi dan verifikasi,
kami meminta kepada tiap kelurahan agar menyampaikan data pengangguran di
wilayahnya," kata Kabid Tenaga Kerja, Disnaker Kota Madiun, Varda Yuniati,
saat ditemui di kantornya, Selasa (2/4).
Dia mengatakan, turunya angka pengangguran juga disebabkan
karena banyaknya lowongan kerja di Kota Madiun.
Varda menyebutkan, jumlah warga Kota Madiun yang bekerja dalam
kota/provinsi atau disebut Antar Kerja Lokal (AKL) pada 2018, untuk laki-laku
sebesar 192.
Sedangkan warga yang bekerja di luar provinsi atau disebut
Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) pada 2018, untuk laki-laki sebanyak 44 orang
dan perempuan sebanyak 125 orang.
Dan untuk warga Kota Madiun yang bekerja di luar negeri,
atau disebut Antar Kerja Antar Negara (AKAN) pada 2018, untuk laki-laki 19 dan
perempuan 171 orang.
"Jumlah pencari kerja di Kota Madiun, yang sudah
diterima bekerja pada 2018, untuk
laki-laki 219 orang dan perempuan 617 orang. Mayoritas lulusan SLTA,"
katanya.
Sementara dari 1.394 penduduk Kota Madiun yang menganggur,
rata-rata berpendidikan SLTA, dengan prosentase mencapai sekitar 90 persen.
Sedangkan, 10 persen lainnya berpendidikan Diploma 3 dan Sarjana.
Dia menambahkan, berkurangnya angka pengangguran di Kota
Madiun, juga disebabkan karena banyaknya investor yang berinvestasi dan membuka
usaha di Kota Madiun. Namun, sejauh ini,
belum ada data jumlah penyerapan tenaga kerja dari investasi di Kota Madiun.
Dilansir dari : http://suryamalang.tribunnews.com