JAKARTA (KR) – Selasa (2/4) Foto viral bocornya soal Matematika UNBK di
hari kedua UNBK jenjang SMA di gelar tengah menjadi perbincangan, dalam kasus
tersebut terlihat foto soal ujian yang di sebarluaskan melalui grub line.
Setelah mendapat laporan tentang hal tersebut, dalam
keterangan persnya pada Rabu (3/4/2019) Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) mencoba mendalami dugaan
tersebut.
Dalam tiga foto layar tersebut tertulis PUSPENDIKCATCBTTEST19
yang berarti foto tersebut memang merupakan Soal UNBK 2019. Dan bukan layar
saat simulasi atau gladi bersih yang menggunakan soal-soal UNBK tahun 2017. Kalau
saat simulasi atau gladi bersih tertulis di layar “PUSPENDIKCATCBT17”.
“Itu benar soal UNBK matematika tahun 2019. Berarti ada
kelalaian dari pengawas ruang karena ternyata ada siswa yang membawa handphone
ke ruang ujian dan bahkan berhasil memfotonya. Siswa yang bersangkutan kemudian
menyebarkannya melalui aplikasi line," ujar Komisioner KPAI Bidang
Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangannya.
Retno mengungkapkan, KPAI mengapresiasi Kemdikbud RI yang
segera melakukan penelusuran digital dan langsung memberikan sanksi, baik
kepada siswa pelaku maupun guru pengawas ruangnya.
"Hal ini perlu dilakukan agar dapat memberikan efek
jera dan pembelajaran kepada yang bersangkutan maupun orang lain agar tidak
melakukan perbuatan yang sama," kata Retno.
Retno melanjutkan, KPAI menyayangkan kelalaian guru
pengawas, seandainya pengawasan ketat sesuai prosedur, maka tidak mungkin siswa
lolos membawa hp dan memfoto soal di ruang ujian.
KPAI juga mendorong Kemdikbud dan Dinas Pendidikan terkait
untuk tidak mebuka identitas anak pelaku.
Anak, lanjut Retno, bisa salah, namun tetap diberikan kesempatan
memperbaiki diri.
“Sepengetahuan KPAI, dalam system ujian CBT semacam UNBK
ini, nyaris tidak ada kemungkinan kebocoran soal, kalaupun ada soal sejenis
sebagaimana di foto oleh siswa tersebut, pastilah tidak persis sama dengan soal
yang didapat peserta lain pada sesi yang berbeda atau sesi berikutnya,” urai
Retno.
Mengingat UNBK jenjang SMA masih 2 hari lagi pelaksanaannya,
maka Retno mengatakan, KPAI mendorong Kemdikbud dan Dinas-dinas Pendidikan di
daerah untuk mewanti-wanti sekolah dan guru pengawas ruang agar tidak terjadi
lagi peristiwa serupa.
Kelalaian pengawasan akan menjadi pendorong peserta ujian
yang notabene masih usia anak melakukan perbuatan iseng ataupun di sengaja
memfoto soal karena ada kesempatan.
"Pengawasan ketat harus dimulai dari pintu masuk ruang
ujian saat pemeriksaan bawaan peserta ujian," tutur Retno.
Dilansir dari : http://www.tribunnews.com