Pemkot Madiun Berikan Pembekalan Kepada Pengawas Ujian Tingkat SD dan SMP
MADIUN (KR) - 22 hingga 25 April nanti akan berlangsung Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
tingkat SD dan SMP. UNBK dan USBN penting sebagai salah satu alat ukur
pencapaian standar pendidikan di Kota Madiun. Selain itu, hasil ujian juga
merupakan persyaratan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Berbagai persiapan dilakukan Dinas Pendidikan Kota Madiun.
Dilansir dari : https://www.facebook.com/pemkotmadiun
UNBK dan USBN dipercayakan kepada pemerintah daerah Sesuai
Surat Keputusan Kementerian Pendidikan. Tak heran, mulai soal sampai pelaksanaan
penggawasan ujian dipercayakan kepada daerah penyelenggara.
“Kepercayaan kewenangan penyelenggaraan dari pemerintah
pusat ini harus terus dijaga dan ditingkatkan,” kata Sekretaris Daerah Kota
Madiun Rusdiyanto usai memberikan arahan kepada pengawas ujian tingkat SD dan
SMP di Aula Asrama Haji Kota Madiun, Kamis (18/4).
Ujian kali ini melibatkan 286 orang pengawas SMP dan 524
orang pengawas ujian tingkat SD. Sekda menegaskan, kejujuran harus betul-betul
diimplementasikan. Profesionalisme sebagai tenaga pendidik harus dikedepankan.
Hal itu penting lantaran banyak kerawanan pelaksanaan ujian. Salah satunya,
terkait kebocoran soal. Hal itu lantaran ego sentris pihak sekolah agar anak
didiknya tampil sebagai yang terbaik.
Mengantisipasi hal tersebut, Sekda mengamanatkan para tenaga
pendidik yang terlibat ujian nasional untuk membuat pakta integritas.
Harapannya, tidak muncul permasalahan dikemudian hari.
“Kecurangan mencederai semangat kejujuran. Selain itu,
keberhasilan pendidikan menjadi bias ketika tahapan ujian tercederai,” katanya
seraya menyebut semboyan jujur harus, prestasi oke untuk ujian tahun ini.
Sekda menyebut akan mengambil tindak tegas ketika terdapat
kecurangan. Sanksi tentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mulai
kedisiplinan pegawai tingkat rendah, sedang, dan tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Heri Wasana menambahkan
setiap sekolah diharuskan menyiapkan petugas pengawas ruangan, proktor dan
teknisi. Proktor bertugas mengoperatori server UNBK. Sedang, teknisi
diperbantukan jika terjadi gangguan teknis seperti komputer mati, jaringan
klien tidak terhubung ke server dan lainnya.
Menurutnya, persiapan UNBK dan USBN sudah jauh hari
sebelumnya. Mulai materi, sarana prasarana, dan pemantapan SDM pengawas ujian
sekolah. Untuk sarpras, semua peserta terfasilitasi komputer sesuai jumlah
peserta. Untuk kesiapan siswa, Diknas sudah menggelar simulasi ujian dan try
out.
‘’Pelaksanaan ujian sekolah harus berjalan sukses, lancar
dan aman. Setidaknya Kota Madiun bisa masuk jajaran lima besar provinsi seperti
tahun lalu,” pungkasnya.
Peserta ujian jenjang SMP diikuti 24 sekolah dengan 3.271
siswa dan jenjang MTS diikuti 465 siswa. Sedang, jenjang SD diikuti 70 sekolah
dengan 2.774 siswa dan jenjang MI diikuti 14 sekolah dengan 965 siswa.
Mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA dan Bahasa Inggris untuk jenjang SMP. Sedang, USBN SD terdiri
dari Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Untuk tingkat SD menggunakan pensil
dan kertas.
Dilansir dari : https://www.facebook.com/pemkotmadiun