Antisipasi Inflasi, Walikota Madiun Sewakan Bengkok Harga Murah Dengan Syarat Di Tanami Selain Padi
MADIUN (KR) – Dilihat dari banyaknya transaksi jula-beli di Kota
Madiun, pergerakan ekonomi di Kota Madiun cukup menggeliat belakangan ini. Sayangnya
besarnya transaksi juga berdampak kepada inflasi daerah. Inflasi Kota Madiun
sebesar 0,22 persen selama Juni lalu berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS)
setempat.
‘’Inflasi tidak selamanya negatif. Bahkan diperlukan dalam
ukuran tertentu. Artinya, ekonomi jalan. Tetapi harus segera diwaspadai agar
tidak terlalu tinggi,’’ kata Kepala Perwakilan (KP) Bank Indonesia (BI) Kediri
Musni Hardi Kasuma Atmaja rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi
Daerah (TPID) Kota Madiun di ruang 13 Balai Kota, Selasa (9/7).
Apalagi, angka ini jauh di bawah inflasi nasional sebesar
0,55 persen untuk bulan yang sama. Kendati begitu, inflasi di Kota Madiun masuk
kategori tinggi untuk ukuran daerah. Bahkan, Kota Madiun menduduki peringkat
ketiga inflasi daerah tertinggi di Jawa Timur. Musni menambahkan sejumlah
langkah yang diambil Pemerintah Kota Madiun sudah tepat untuk menakan inflasi.
Di antaranya, pemberian SPP dan seragam gratis yang dapat menekan biaya
pendidikan hingga penambahan stok komoditi pokok.
‘’Selain itu penekanan dapat melalui mekanisme pasar. Yakni,
dengan melakukan pendekatan kepada sejumlah pedagang luar untuk menambah stok
kalau barang yang dimaksud cukup minim di Kota Madiun,’’ ujarnya sembari
menyebut operasi pasar dibutuhkan jika mekanisme pasar belum berhasil menekan
inflasi secara maksimal.
Walikota Madiun Maidi menyebut inflasi di kota pendekar
masih dalam taraf normal. Tinggi namun belum masuk kadar membahayakan. Kendati
begitu wajib diwaspadai. Sebab, inflasi dapat berdampak menurunnya daya beli
masyarakat hingga bertambahnya angka kemiskinan. Sebaliknya, tidak boleh
terlalu ditekan. Sebab, deflasi juga dapat mengancam pengusaha di Kota Madiun.
‘’Inflasi dapat menambah angka kemiskinan. Tetapi kalau
deflasi pengusaha bisa kolep (bangkrut),’’ kata Walikota Maidi.
Tak heran, geliat ekonomi tetap harus dijaga. Hanya, inflasi
wajib ditekan agar tidak meningkat drastis. Walikota menyebut berbagai upaya
sudah dan akan dilakukan. Di antaranya, menjaga stok kebutuhan dalam taraf
aman. Terutama untuk kebutuhan empat sehat lima sempurna. Sedang, untuk
komoditi lain akan segera dilakukan penambahan.
‘’OPD harus memetakan tren kebutuhan meningkat pada jenis
dan bulan apa. Sebelum masuk bulan tersebut stok sudah harus ditambah,’’
tegasnya.
Selain itu, walikota juga berencana untuk merubah mindset
petani Kota Madiun sebagai antisipasi jangka panjang. Petani bakal diberikan
stimulus untuk tidak hanya menanam padi. Tetapi juga cabai atau bawang. Sebab,
komoditi ini seringkali menyumbang inflasi lantaran stoknya terbatas. Walikota
berencana menyewakan lahan bengkok dengan harga murah dengan syarat wajib ditanami
selain padi.
‘’Saya juga akan usul ke provinsi untuk memetakan daerah di
Jawa Timur khususnya di eks karisidenan Madiun agar memiliki produksi pertanian
yang beragam. Tidak hanya padi,’’ pungkasnya.
Dilansir dari : https://www.facebook.com/pemkotmadiun