Kembangkan Kerjasama, Jatim Jejaki Kerjasama Dengan Portugal Terkait Penyediaan Air Bersih
SURABAYA (KR) – Pemprov Jawa Timur kini mulai mengembangkan
kerjasama dengan berbagai pihak. Salah satunya kini mulai melakukan penjajakan
kerjasama dengan negara Portugal terkait penyediaan air bersih.
Sebagai mediator penjajakan kerjasama, perwakilan presiden
untuk wilayah Timur Tengah, Alwi Shihab, melakukan audiensi dengan Khofifah di
Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (8/7). Khofifah menjelaskan, hasil dari
pertemuanya dengan Alwi Shihab lebih membahas pada potensi kerjasama terkait
Water System (sitem penyediaan air) di Jawa Timur.
Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya juga tengah
mendorong perusahaan daerah untuk menjadi perseroan terbatas. "Kami mendorong
untuk menjadikan PDAB menjadi PT PERSADA. Kita membutuhkan dana kurang lebih Rp
4,9 triliun. Nah, kebetulan Pak Alwi membawa investor dari Portugal ternyata
tertarik untuk masuk pada water system, ada treatment (perawatan) dan
distribution (distribusi),” ujarnya.
Menurut Khofifah, dengan kerjasama itu maka pengembangan
Water System bisa lebih optimal. "Targetnya agar dengan kerjasama ini bisa
mengaliri 1,3 juta penduduk dari 5 Kabupaten Kota di Jawa Timur Kabupaten
Pasuruan, Kota Pasuruan, Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo," tuturnya.
Alwi Shihab menambahkan, pihaknya akan mendatangkan investor
dari Portugal. "Kenapa dengan Portugal? Karena lebih mudah. Kami akan
membicarakan secara detail lalu dari sana mengajukan proposal, untuk kelanjutan
apakah bisa atau tidak," ungkapnya.
Selain dalam bidang water system, pihaknya juga menawarkan
pada tim investor khusus untuk pariwisata Jawa Timur. Dengan kerjasama itu,
diharapkannya dapat mengembangkan potensi wisata di Jatim.
"Kerjasama ini (dengan Portugal, red) berpotensi untuk
kerjasama dengan luar. Jadi bukan hanya Mandalika saja, bukan Bali saja, tapi
juga di Banyuwangi ada daerah-daerah tertentu di wilayah pantai Selatan. Di
Surabaya dan di Madura juga bisa dikembangkan karena pantainya (potensi wisata
pantai, red)," pungkasnya.
Dilansir dari : http://kominfo.jatimprov.go.id