Masuk Wilayah Ibu Kota Caruban, Bupati Madiun Imbau Masyarakat Desa Klitik Untuk Siap Hadapi Perubahan
MADIUN (KR) – Pemerintah Kabupaten Madiun kembali menggelar
kegiatan Bhakti Sosial Terpadu (BST) Rabu s/d Kamis (10-11/7). Kali ini, Desa
Klitik Kecamatan Wonoasri menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan tersebut.
Seperti biasa, dalam BST
tersebut banyak sekali kegiatan yang di gelar seperti, Olahraga Volly bersama,
Sarasehan, Kunjungan UMKM dan Kaum Dhuafa, Kerjabhakti, Pasar Murah, Pelayanan
Administrasi dan Kesehatan gratis serta kegiatan Tim Penggerak PKK guna
pendampingan kepada masyarakat desa klitik.
BST juga merupakan ajang penyaluran aspirasi masyarakat
kepada pemerintah kabupaten madiun secara langsung, sangat mengapresiasi
masyarakat untuk bertanya kepada pemkab madiun. Mereka menyampaikan
uneg-unegnya dan dijawab langsung dengan Bupati Madiun dan OPD terkait.
Pertanyaan dari masyarakat nantinya akan disaring oleh pemkab dan akan dipiliah
dijadikan skala prioritas untuk kegiatan pemkab madiun kedepan.
Desa klitik yang merupakan salah satu desa masuk dalam
wilayah Ibu Kota Caruban menjadikan perhatian Bapak Bupati di dalam
pelaksanaannya. Bupati Mengatakan bahwa masyakat desa klitik harus siap menjadi
warga kota. Sesuai dengan ditetapakannya Peraturan Pemrintah no 3 tahun 2019
bahwa Caruban menjadi Ibu Kota Kabupaten Madiun, yang wilayahnya yaitu
kecamatan mejayan dan kecamatan wonoasri.
Desa Klitik yang masuk dalam kecamatan wonoasri yaitu
wilayah Ibu kota Caruban, warganya harus siap menjadi warga kota. Karena dalam
Ibu Kota nantinya, wilayahnya harus bersih, masyarakatnya harus siap menghadapi
perubahan, karena kedepan banyak investor masuk di wilayah ini dan banyak
pembangunan-pembangunan baik berupa perkantoran, hotel, pasar modern dan lain
sebagainya, jelas Bupati Madiun.
“Siap” dimaksud, siap dalam mental dan Akhlak, karena Sesuai
visi misi Kabupaten Madiun yaitu aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak ,
masyarakat diharapkan tidak lepas dari itu. Pemerintah Daerah akan mendudukung
kegiatan-kegiatan baik masyarakat dan lembaga yang sesuai dengan visi misi
kabupaten madiun.
Untuk masalah kebersihan, masyarakat harus menjaga
lingkungannya sekitarnya. Permasalahan yang menjadi contoh bupati yaitu
mengurangi penggunaan berbahan plastik, yang nantinya menjadi sampah plastik
yang sulit terurai dan begitu juga sampah pempres/popok yang harus dibuang pada
tempat yang sudah harus tersedia jangan dibuang disungai.
Bupati juga mengajak masyarakat Desa Klitik untuk
berkomitmen bahwa Kabupaten Madiun sekarang adalah Kampung Pesilat.
“sekarang tidak ada lagi pertikaian antar perguruan silat,
adanya kita junjung bersama-sama dunia persilatan sebagai destinasi pariwisata
dikabupaten Madiun” terangnya.
Tak hanya itu beliau juga mengajak masyarakat desa klitik
untuk melestarikan budaya dikabupaten madiun yaitu kesenian Dongkrek.
Diakhir sambutan beliau berpesan bahwa pada tanggal 18 nanti
diselenggarakan Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 451, beliau mengajak seluruh
masyarakat Kabupaten madiun untuk hadir di pendopo ronggo djoemeno, karena
nanti akan terselenggara tasyakuran dengan menyediakan sebanyak 451 tumpeng yang
nantinya dimakan bersama-sama.