Masuk Ke wilayah Ibukota, Bupati Madiun Imbau Warga Desa Bongsopotro Untuk Bersiap
MADIUN (KR) – Salah satu kegiatan bulanan Pemerintah
Kabupaten Madiun yaitu Bhakti Sosial Terpadu (BST) kembali digelar, Selasa, (30/7).
Kali ini Desa Bongsopotro Kecamatan Saradan menjadi desa tujuan BST. .
Kehadirian Bupati Madiun, H Ahmad Damawi beserta rombongan di sambut meriah
oleh masyarakat desa Bongsopotro, selain itu romobongan disuguhi beberapa kesenian
tarian Kabupaten Madiun.
Sebagaimana kita ketahui kegiatan sarasehan dalam kegiatan
BST merupakan ajang silaturahmi Bupati bersama jajaran Pemerintah Kabupaten
Madiun untuk bertemu langsung masyarakat yang ada di Kabupaten Madiun.
Rangkaian kegiatan sarasehan ini juga dijadikan sebagai penyampaian aspirasi
masyarakat kabupaten madiun kepada Pemerintah Kabupaten Madiun.
Mengawali acara sarasehan Kepala Desa Bongsopotro memberikan
ucapan selamat datang atas kehadiran Bp. Bupati bersama rombongan. Kades Bongsopotro
juga menyampaikan kondisi geografis desanya, yaitu Desa Bongsopotro yang
terdapat 4 dusun 14 RT dengan jumlah penduduk 2332 orang yang mayoritas
bermatapencaharian petani. Kades Bongsopotro mengatakan bahwa masyarakat Desa
bongsopotro siap menjalankan visi misi kabupaten madiun, yaitu menuju
masyarakat aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak.
Dalam Kesempatan yang sama Bupati madiun H. Ahmad dawami
mengungkapkan, bahwa BST kali ini merupakan BST yang istimewa karena masih
dalam suasana peringatan hari jadi kabupaten madiun yang ke-451. Bupati Madiun
Mengatakan bahwa kabupaten madiun sepakat dengan kabupaten Madiun Kampung
Pesilat, hal ini agar kerukunan dikabupaten madiun tercipta.
“ kerukunan di itu harus diciptakan secara bersama-sama, dan
apabila semua sudah berjalan baik, berbicara prestasi pasti akan mudah di dapat”
Ujarnya.
Bupati Madiun menerangkan bahwa Desa Bongsoproto merupakan
salah satu desa yang masuk dalam wilayah ibukota kabupaten madiun. Dan untuk kedepan,
wilayah Ibukota akan diperluas sampai dengan SMA TGP Saradan.
"Untuk itu
masyarakat Desa Bongsopotro harus siap dalam menghadapi itu, begitu juga
anak-anak desa bongsopotro" Ujarnya.
Lanjutnya, Dengan adanya ADD sebesar 20%, diharapkan setiap
desa di kabupaten madiun dapat menyelesaikan permasalahan sendiri, sebagai
contoh bahwa di desa bongsopotro memiliki potensi kripik tempe yang di ekspor
ke malaysia, disitu ADD bisa digunakan untuk mengembangkan potensi tersebut.
“Selain kampung pesilat kita memiliki kesenian dongkrek di
kabupaten madiun harus kita tingkatkan, jangan sampai nanti di ambil oleh
daerah lain, kita lestarikan bersama mungkin dengan cara, di setiap acara harus
ada dongkreknya” Ujar Bupati.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Madiun jugamangajak
masyarakat untuk mengurangi sampah plastik, hal ini dilakukan karena sampah
plastik sulit terurai yang mengakinatkan pencemaran lingkungan maupun banjir.