PONOROGO (KR) – Bertempat di Panggung Utama Alun-alun
Ponorogo gelaran Festival Topeng dan Folklore Internasional akhirnya menuju
puncak acara Selasa, (30/7). Acara yang diikuti 7 negara yakni Slovakia, Rusia,
Meksiko, Ekuador, Uzbekistan, Korea Selatan, dan Timor Leste, selama 3 hari
mereka menghibur masyarakat Ponorogo yang dibagi dua tempat yaitu Padepokan
Reog dan Alun-alun Ponorogo.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan ini merupakan
penyelenggaraan pertama Pemkab Ponorogo yang bekerjasama dengan CIOFF Indonesia
tebilang sukses. Sebagai event perdana ini cukup meriah dan menarik perhatian
masyarakat luas utamanya Ponorogo.
“Ini bisa kita lihat
dari peserta luar Negeri, setiap penampilan mereka tidak ada yang sama dari
hari pertama hingga penutupan malam ini, dan antusiasme masyarakatnya sangat
tinggi untuk menonton,” ungkapnya.
Ipong juga menjelaskan acara tersebut dalam mendatangkan
delegasi tidak ada biaya performance, Pemkab hanya mencukupi Akomodasi
Transport, hotel, makan, dan sebagainya. Kami hanya memberikan uang saku 110 US
Dollar selama event berlangsung.
“Mereka gak ada fee performance, karena mereka sudah dibayar
oleh Pemerintah Kota Surabaya berkat koordinasi yang baik sama CIOFF Surabaya,”
jelasnya.
Untuk tahun berikutnya Pemkab sudah berkoordinasi CIOFF, ya
kalau bisa gratis juga, karena kalau bayar malah sekitar 3,5 Milyar, sedangkan
kita hanya memiliki 750 juta termasuk penyelenggaraannya.
“Event ini kalau kita adakan sendiri menelan anggaran 3,5
Milyar sedangkan kita hanya memiliki 750 juta itupun sudah termasuk
penyelenggaraanya,” pungkasnya.
Dalam malam penutupan itu juga diserahkan cinderamata oleh
masing-masing delegasi Negara yang di serahkan oleh Wakil Bupati Ponorogo,
Soedjarno
Dilansir dari : https://ponorogo.go.id