TBM KRIDHARAKYAT, CARUBAN
- Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong percepatan pembudidayaan tanaman
porang di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, guna
menjadi komoditas ekspor andalan di wilayah setempat.
Staf Ahli Menteri Bidang Investasi
Pertanian, Kementeran Pertanian Sumardjo Gatot Irianto mengatakan percepatan
pembudidayaan tanaman porang di wilayah Kabupaten Madiun tersebut bertujuan
agar Madiun, Jawa Timur,
menjadi contoh bagi daerah-daerah lain.
"Hal itu karena Kabupaten
Madiun adalah tuan rumahnya porang Indonesia. Kami ingin mendorong secara
optimal karena sebagai daerah pusat pertumbuhan porang pertama, ia harus
menjadi contoh bagi daerah-daerah lain," ujar Sumardjo Gatot dalam kegiatan
audiensi percepatan penanaman porang di Kabupaten Madiun dengan Bupati Madiun
Ahmad Dawami di Pendapa Ronggo Djoemeno Caruban, Selasa, 21 Januari 2020.
Menurut dia, dalam tahapan
percepatan budi daya porang tersebut Kementan ingin Kabupaten Madiun menjadi
pilot proyek, baik dari budi dayanya sampai hilirisasi dan menghasilkan porang
mentahan, dilansir dari Antara.
"Makanya dari awal kita gandeng
investornya untuk menjalankan proses sampai hilirisasi," kata Gatot lebih
lanjut.
Kementerian Pertanian menargetkan
tahun ini lahan penanaman porang bisa mencapai 30 ribu hektare di seluruh
Indonesia. Pihaknya optimistis dengan target tersebut, sebab porang sangat
menguntungkan petani.
"Apalagi penanaman porang tidak
terfokus di Kabupaten Madiun saja. Beberapa
daerah lain seperti Kuningan dan beberapa daerah di Jawa Barat juga mulai
mengembangkannya," katanya.
Nantinya,
petani Kabupaten Madiun yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan
(LMDH) saat menanam porang akan mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR)
dari BNI dengan bunga rendah. Sehingga usahanya terjamin karena mendapat
bantuan modal.
Bupati
Madiun Ahmad Dawami menyambut baik upaya Kementan untuk mendorong Kabupaten
Madiun menjadi daerah porang utama di Indonesia. Pihaknya sangat fokus dengan
bidang pertanian karena mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai
petani.
"Industrialisasi
komitmen kita pacu, namun lahan pertanian juga tetap kita lindungi, termasuk
lahan untuk porang," kata Bupati Ahmad Dawami.
Pihaknya
juga mendukung kemudahan petani porang dalam mendapatkan bantuan KUR melalui
BNI. Hal itu akan semakin memperkuat perekonomian warganya.
Dalam
kegiatan audensi tersebut, selain Bupati Ahmad Dawami dan Staf Ahli Menteri
Bidang Investasi Pertanian Gatot Irianto, hadir pula Direktur Pembiayaan
Pertanian, Ditjen PSP, Kementan RI Indah Megahwati; Divisi Hubungan Kelembagaan
BNI, Nurnita; Kepala Unit Jasindo Cabang Solo, Vesa Novi; dan perwakilan PT
Anjass Makmur Jaya, Hendro Hartono. (LIPUTAN6/ANT/IST)