TBM KRIDHARAKYAT, PONOROGO – Musim penghujan yang diperkiraaan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memasuki puncaknya pada Bulan Januari dan Februari, Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo petakan wilayah rawan potensi bencana, kesiapan saranan prasarana, SDM dan Posko Reaksi Cepat.
Persiapan yang dilakukan BPBD yaitu memetakan wilayah yang rawan potensi bencana untuk mengetahui sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Seperti pengecekan alat EWS (Early Warning System) yang terpasang di 4 sungai yaitu sungai grenteng, paju, tempuran, dan sekayu untuk mengetahui potensi banjir, dan alat pemantau pergerakan tanah di kecamatan Ngebel, Sawoo, dan Slahung. Hal ini diungkapkan Setyo Budiyono Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik kepada ponorogo.go.id, Kamis (23/01/2020).
“Selain sarana dan prasarana kami juga mempersiapkan terkait dengan SDMnya termasuk pendirian posko di kantor BPBD, sarana dan prasarana, kemudian melakukan simulasi untuk kesiapsiagaan apabila terjadi bencana.” terang Budi.
Tahun ini Pemerintah Kabupaten Ponorogo memberikan perhatian khusus terhadap potensi bencana yang ada di wilayah Ponorogo dengan memberikan beberapa tambahan alat, seperti tambahan perahu karet dan alat evakuasi untuk Vertical Rescue.
“Alhamdulillah tahun ini kita ada tambahan dari Pemkab, yaitu dua perahu karet yang sebelumnya kita cuma punya satu perahu karet dan dua perahu fiber, serta tambahan alat keamanan untuk Vertical Rescue karena seringnya kasus orang tercebur sumur, kan kita belum lengkap alatnya.” tambah Budi.
Bencana kan datang tidak bisa diprediksi karena itu kita harus melakukan persiapan atau kesiapsiagaan apabila bencana datang, Pungkasnya. (KOMINFO)
Persiapan yang dilakukan BPBD yaitu memetakan wilayah yang rawan potensi bencana untuk mengetahui sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Seperti pengecekan alat EWS (Early Warning System) yang terpasang di 4 sungai yaitu sungai grenteng, paju, tempuran, dan sekayu untuk mengetahui potensi banjir, dan alat pemantau pergerakan tanah di kecamatan Ngebel, Sawoo, dan Slahung. Hal ini diungkapkan Setyo Budiyono Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik kepada ponorogo.go.id, Kamis (23/01/2020).
“Selain sarana dan prasarana kami juga mempersiapkan terkait dengan SDMnya termasuk pendirian posko di kantor BPBD, sarana dan prasarana, kemudian melakukan simulasi untuk kesiapsiagaan apabila terjadi bencana.” terang Budi.
Tahun ini Pemerintah Kabupaten Ponorogo memberikan perhatian khusus terhadap potensi bencana yang ada di wilayah Ponorogo dengan memberikan beberapa tambahan alat, seperti tambahan perahu karet dan alat evakuasi untuk Vertical Rescue.
“Alhamdulillah tahun ini kita ada tambahan dari Pemkab, yaitu dua perahu karet yang sebelumnya kita cuma punya satu perahu karet dan dua perahu fiber, serta tambahan alat keamanan untuk Vertical Rescue karena seringnya kasus orang tercebur sumur, kan kita belum lengkap alatnya.” tambah Budi.
Bencana kan datang tidak bisa diprediksi karena itu kita harus melakukan persiapan atau kesiapsiagaan apabila bencana datang, Pungkasnya. (KOMINFO)