Pembangunan Tiga Bendungan di Jawa Timur Untuk Memenuhi Misi Ketahanan Pangan dan Air
TBM
KRIDHARAKYAT, JAKARTA
- Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan tiga bendungan di Provinsi Jawa Timur
dan segera diresmikan.
Ketiga bendungan tersebut, yakni
Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Tukul di Pacitan dan Bendungan Gongseng
di Bojonegoro. Ketiganya siap diisi (impounding) pada tahun ini. Pembangunan
ketiga bendungan tersebut juga bertujuan memenuhi misi ketahanan pangan dan
ketahanan air.
"Ketiganya merupakan bagian
dari pembangunan 65 bendungan yang menjadi Program Strategis Nasional
Pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR," kata Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Ketiga
bendungan di Jawa Timur tersebut merupakan bendungan multiguna yang berfungsi
sebagai pengendali banjir, sumber air baku, sumber air daerah irigasi dan juga
pembangkit listrik.
Bendungan
Bendo memiliki kapasitas cukup besar, yakni bisa menampung 43,11 juta meter
kubik air untuk suplai irigasi di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo
seluas 7.800 hektare.
Selain
itu, bendungan ini bisa menyalurkan air baku sebesar 780 liter per detik,
pembangkit listrik sebesar 4 MW dan mereduksi banjir 490 meter kubik per detik.
Bendungan
Bendo dengan tinggi 71 meter ini dibangun mulai 2013 dan selesai pada 2020.
Konstruksi dikerjakan oleh PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya
(KSO) dengan nilai kontrak Rp709,4 miliar.
Bendungan
kedua, yakni Bendungan Tukul mampu menampung 8.68 juta meter kubik air untuk
menyuplai irigasi seluas 600 hektare dan air baku 300 liter per detik
Bendungan
ini juga berfungsi mengurangi banjir di Pacitan karena bendungan ini diharapkan
untuk mengendalikan debit banjir yang berasal anak Sungai Grindulu.
Menurut
Menteri Basuki tidak ada kesulitan dalam teknik konstruksi bendungan.
Tantangannya adalah pada tebing di
sekitar lokasi bendungan yang rentan longsor. Oleh karenanya penanganan longsor
yang sudah dilakukan akan ditambah dengan pembuatan sabo dam untuk menahan
pasir dan batu dari hulu sungai.
"Lansekap di
sini juga ditata karena Pacitan memiliki pemandangan bagus dan menjadi tujuan
wisata. Tampungan air di Pacitan akan kita tambah karena Pacitan termasuk
daerah kering," kata Basuki.
Pembangunan
bendungan Tukul yang dimulai pada 2013 hingga 2020 ini dikerjakan oleh PT
Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp636 miliar.
Bendungan ketiga yang akan
dituntaskan di akhir 2020 di Jawa Timur adalah Bendungan Gongseng yang dibangun
mulai 2013 hingga 2020 dengan kapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik.
Bendungan yang
terletak di Kabupaten Bojonegoro ini berfungsi untuk melayani irigasi seluas
6.191 hektare, layanan air baku 300 liter per detik, mereduksi banjir 133,27
meter kubik per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 0,7 MW.(Ant/fri/jpnn)