Oleh :
Dyna Falsafy, S.Pd
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang begitu pesat dan terasa tak terbendung ini, marilah kita gunakan untuk membuat lompatan-lompatan, guna meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, agar ketakwaan kita ini, minimal seiring dengan perkembangan -ilmu pengetahuan dan teknologi modern, dan akan lebih hebat lagi, jika kita bisa berada di depannya, sehingga kita tidak tergilas dan digilas oleh kemajuan zaman tapi, justru, bisa memanfaatkannya untuk berbagai kepentingan, dan salah satu indikatornya adalah
“Waspada terhadap “Berita Hoaks”atau “Berita Bohong”
HP yang pertama kali ditemukan oleh Martin Cooper, dari Amarika Serikat, kini di dunia, benar-benar semakin menggila. Masyarakat pada umumnya dan generasi milenial pada khususnya, yakni generasi yang lahir di tahun 80-an hingga tahun 2000 sekarang ini, mereka hampir tidak bisa lepas dari Gadged atau Gawai. Hingga muncul slogan yang sangat ekstrim “
“No Gadged no Life”, “Tanpa Gadged nggak bisa hidup”
Gadged atau Gawai adalah benda elektronik yang berukuran kecil dan mudah dibawa ke mana-mana. Sedangkan yang termasuk gadged di antaranya adalah smartphone dan handphone atau HP. Kita semua telah tahu bahwa dengan menggunakan HP, banyak keuntungan yang dapat dirasakan.
Namun di sisi lain, kerugian akibat penggunaan HP, juga sangat besar, dan yang paling besar adalah korban “berita hoaks”atau “Berita Bohong”, karena “Berita Hoaks” adalah:
“Berita yang memuat tentang kebohongan, provokasi, hasutan dan hinaan, yang akan merugikan diri sendiri maupun bagi orang lain“. Dan berita ini, sengaja dibuat dan disebarluaskan agar pembaca mempercayainya.
KERUGIAN AKIBAT BERATA HOAKS, DIANTARANYA :
1. Menimbulkan kerugian materi;
2. Menghancurkan nama baik seseorang;
3. Menghilangkan kepercayaan & menumbuhkan kebencian di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan di lingkangan masyarakat, baik antar suku, agama, ras maupun antar golongan.
4. Menimbulkan kekacauan di tengah-tengah masyarakat.
5. Mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
TIGA PRINSIP DALAM AL-QUR’AN KETIKA MENGHADAPI BERITA BOHONG, diantaranya:
1. Prinsip Tabayyun, artinya “Mencari bukti kebenaran”;
Bila menerima berita, telitilah kebenarannya, siapa pembawanya, apa isi beritanya, benar apa tidak. Bila belum jelas jangan disebarkan dulu.
2. Prinsip Tawaqquf artinya Menahan Diri;
Jika menerima informasi, Tahan diri,
Walau lagi nge-trend- jangan disebar dulu,
sebelum mengetahui benar tentang isi berita tersebut.
3. Prinsip Tajannubuzzan artinya Menjauhi Prasangka,
Bila menerima berita, carilah fakta, dan jauhilah prasangka. Dengan demikian,seorang muslim dalam menghadapi berita hoaks pasti aman.
Penyebaran berita bohong tergolong “Akhlaqul Mazmumah” atau Akhlak tercela. Oleh karenanya, Allah mengancam para penyebarnya dengan beberapa hal, di antaranya:
1. Menimpakan dosa yang berlipat ganda bagi para penyebar berita bohong.
2. Allah SWT menggolongkan penyebar hoaks sebagai golongan orang fasik.
3. Bagi penyebar hoaks di akhirat akan mendapatkan azab/ siksa yang besar.
- Agar di dalam menggunakan HP bernilai ibadah, serta memperoleh keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan, marilah kita Waspada Terhadap Berita Hoaks atau Berita Bohong, dengan berpedoman pada prinsip “Tabayyun, Tawaqquf dan Tajannubuzzan”
- Karena hanya akan merugikan diri sendiri da n orang lain, marilah berita hoaks itu kita hindari dengan sejauh jauhnya, bahkan kita perangi.
- Di setiap hari, dalam menggunakan HP, marilah kita budayakan dengan “Membuat tradisi Kebaikan” berupa: Menyampaikan berita kepada orang lain, atau mem-broadcash-nya, di media sosial “Hanya Berita yang pasti benar dan baik saja”. (*)