Ny. Hj. Penta Lianawati Ahmad Dawami, S.E., M.Si Kukuhkan 206 Bunda Genre dan Bunda Canting Desa/Kelurahan
MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Dalam rangka meminimalisir atau menekan angka stunting di Kabupaten Madiun, Ketua TP PKK selaku Bunda GenRe dan Bunda Canting Kabupaten Madiun Ny. Hj. Penta Lianawati Ahmad Dawami, S.E., M.Si., Rabu (21/09/2022) mengukuhkan 206 Bunda Genre dan Bunda Canting tingkat Desa/Kelurahan se Kabupaten Madiun periode 2022-2025, di Pendopo Muda Graha. Kegiatan tersebut disaksikan Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos, Wakil Ketua TP PKK Ny. Erni Hari Wuryanto, S.E., Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Suryanto.
BUPATI MADIUN H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos dalam arahannya, kepada Bunda Genre dan Bunda Canting berpesan agar dapat memberi edukasi, bimbingan dan pengawasan bagi para remaja. Karena, lanjut Bupati, terjadinya peranikahan dini salah satunya akibat kurangnya pendampingan orang tua kepada anak. Akibatnya selanjutnya adalah banyak perceraian dan ujung-ujungnya penyumbang stunting.
KETUA TP PKK Kabupaten Madiun Ny. Hj. Penta Lianawati Ahmad Dawami, S.E., M.Si menjelaskan arah dari dua kolaborasi Bunda Genre dan Bunda Canting untuk percepatan penurunan stunting dan pencegahan angka stunting. Bahkan, istri Bupati ini berharap dengan dua kolaborasi ini bisa meminimalisir angka stunting di Kab. Madiun hingga mencapai target satu digit 9,5 di tahun 2024. “Syukur bisa turun lebih kecil lagi,” ungkap Ny. Hj. Penta Lianawati Ahmad Dawami, S.E., M.Si.
DITAMBAHKAN Ny. Hj. Penta Lianawati Ahmad Dawami, S.E., M.Si, kenapa bentuk bunda, karena kalau disebut bunda itu kedekatan seorang anak kepada ibu lebih besar, beda anak dengan ketua TP PKK. Untuk itu, dirinya berharap setiap desa memiliki program masing-masing setelah pengukuhan bunda genre dan Bunda canting untuk mengoptimalkan penurunan stunting.
DITANYA kendala utama menurunkan angka stunting Ny. Hj. Penta Lianawati Ahmad Dawami, S.E., M.Si menjelaskan jika anak, remaja maupun masyarakat pada umumnya belum 100 persen paham akan bahaya stunting. Untuk itu pihaknya harus pelan-pelan memberikan edukasi kepada orang tua maupun anak, karena peran orang tua benar-benar dibutuhkan untuk membentuk generasi muda agar memiliki rencana yang bisa lebih baik untuk masa depannya. Demikian informasi dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Madiun. (KR-AGUNG/AS).