Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Kunker Ke Kabupaten Ngawi, Presiden Jokowi Ikut Panen Padi Bersama Petani, Cek Harga Bahan Pokok dan Revitalisasi Pasar Beran

NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Presiden RI  Ir. H. Joko Widodo usai melakukan panen bersama masyarakat di Desa Kartoharjo, Sabtu (11/03/23),  melanjutkan kunjungan ke Pasar Beran. Orang nomor satu di Republik Indonesia ini didampingi Sekretaris Kabinet Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M,M, Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, ST, MH dan Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, SH, MH, M.Si.



PADA
kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berkeliling pasar dan memberikan sejumlah bantuan sosial untuk pedagang di pasar ini. Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga sempat berdialog dengan pedagang untuk mengetahui harga kebutuhan pokok.


SEMENTARA itu, Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, ST, MH usai kunjungan mendampingi Presiden RI, menuturkan kunker Presiden kali ini meninjau pasar untuk melihat stabilitas harga pangan jelang Ramadhan, ”Dan, Alhamdulillah di Kabupaten Ngawi harga  kebutuhan pangan sudah stabil seperti harga beras, cabai, brambang dan seterusnya,” ungkap orang nomor satu di Kabupaten Ngawi tersebut.


TIDAK hanya itu,Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, ST, MH juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi kepada seluruh kepala daerah, agar bisa menjaga inflasi pangan disetiap wilayahnya. Bupati Ngawi berharap harga kebutuhan pokok dipasaran bisa terus stabil, mulai Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri mendatang.


KUNJUNGAN KERJA Presiden RI Ir. H. Joko Widodo ini, selain meninjau harga bahan pokok disampaikan Bupati Ngawi juga terkait Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019, dimana pasar Beran ini bagian yang akan direvitalisasi, mengingat semakin meningkatnya jumlah pedagang. "Pasar Beran akan dilakukan perluasan agar bisa mengakomodir pedagang,” terangnya sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Ngawi. 



SEBELUMNYA
Presiden RI Joko Widodo didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, ikut panen padi bersama petani di Desa Kartoharjo, Ngawi, Jatim. Dikesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan setiap daerah memiliki tingkat kesuburan dan manajemen yang berbeda  dalam pengelolaan air dan lainnya maka hasil yang didapat juga beda, “Setelah kemarin di Kebumen, kita sekarang ikut panen raya di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Saya melihat memang ada perbedaan, terutama di produktivitas per hektare. Di sini sudah ada yang mencapai 10,5 ton per hektare, ada yang 8 ton per hektare yang kemarin di sana 5,5 sampai 6 ton per hektare,” katanya.


PRESIDEN Jokowi juga menekankan Pemerintah untuk terus berupaya menjaga harga gabah, agar petani tidak jatuh disaat panen raya, “Memang harga gabah harus segera ditentukan, jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya di mana-mana. Ini yang segera nanti akan diumumkan oleh Badan Pangan Nasional, sehingga pembelian Bulog menjadi jelas. GKP (gabah kering panen) nya berapa,” tandasnya.


TIDAK hanya itu, Presiden Jokowi juga mengungkapkan Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional tengah menghitung ulang harga pokok Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras, sehingga harga di tingkat petani, pedagang, dan konsumen seimbang, termasuk perhitungan biaya produksi petani.  “Yang sulit, Pemerintah itu menyeimbangkan. Harga di petani wajar artinya dapat keuntungan, harga di pedagang wajar artinya pedagang dapat keuntungan sedangkan harga di konsumen dan masyarakat juga wajar. Mencari keseimbangan seperti itu yang tidak gampang,” jelasnya. Presiden Jokowi menghimbau petani di Indonesia segera menanam padi kembali usai panen ini karena ketersediaan air yang melimpah. ”Masih ada hujan, setelah dipanen, jangan diberi jeda. Langsung diolah lagi tanah, tanam lagi, karena ini airnya masih ada,” pungkasnya.



MENTERI PERTANIAN
Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan tersebut mengatakan panen raya di Kabupaten Ngawi ini sangat baik produktifitas padinya dibanding sejumlah daerah lainnya “Kalau kemarin di Subang kurang lebih 6 Ton disini sampi 8 Ton per hektare,” katanya. Diterangkan Yasin Limpo,  peningkatan produktifitas padi di Kabupaten Ngawi, tidak hanya masalah pengairan tapi juga pengelolaan lahan, “Sementara ini, sebenarnya bukan sawah irigasi, tapi ini sawah pompa air yang dibuat  rakyat sendiri, tapi perlakuan budidaya petani dan lain-lain cukup tertata, kelompok taninya cukup tertata dan pengawasan pak Bupati juga cukup baik, saya lihat hasil di sini cukup bagus,” ujarnya sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Ngawi. (KR-YAN/AS).

IKLAN

Recent-Post