Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Pandangan Umum Fraksi - Fraksi di DPRD Kabupaten Madiun Soroti Pendapatan Asli Daerah


MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Madiun menggelar Rapat Paripurna  DPRD  dengan agenda Penyampaian Pandangan Umum Fraksi-Fraksi di Gedung DPRD setempat, Senin, (4/9) lalu. Dalam rapat tersebut Pembangunan infrastruktur menjadi perhatian anggota DPRD Kabupaten Madiun. Itu dibuktikan saat rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi terhadap perubahan APBD (P-APBD) Kabupaten Madiun 2023, kemarin (4/9). Setidaknya tiga fraksi meminta alokasi anggaran diprioritaskan untuk pembangunann infrastruktur.  

PANDANGAN Umum Fraksi PKB yang disampaikan WAHYU WIDAYAT, S.Sos., M.Si mengatakan, Pada prinsipnya perubahan APBD harus fokus pada program kegiatan yang targetnya belum tercapai, dikarenakan kondisi fiskal yang terbatas. Kita mengarah pada 7 (tujuh) skala prioritas, kalau 7 (tujuh) skala prioritas itu dalam rangka memenuhi anggaran masih kurang, maka kita tekan lagi untuk keberlanjutan memenuhi target program kegiatan yang belum tercapai, dan khususnya pada belanja modal infrastruktur dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Madiun tetap terjaga dan bisa melebihi target.


ANGGARAN Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Rencana Keuangan Daerah yang disusun Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD untuk jangka waktu satu Tahun, dan fungsi APBD diantaranya sebagai Fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan fungsi Stabilitas.



FRAKSI PDI Perjuangan sangat mengapresiasi atas kinerja Pemerintah Daerah yang akhir-akhir ini semangatnya sangat luar biasa dalam melaksanakan kegiatan guna meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada masyarakat, sehingga pencapaian Visi dan Misi untuk menjadikan Masyarakat Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak bisa maksimal.


KEUANGAN Daerah maka dalam Rencana Perubahan APBD Tahun 2023 ini tidak dapat sepenuhnya mengakomodir semua usulan program dan kegiatan yang ada, Namun Fraksi PDI Perjuangan mengharapkan agar dua Program Kegiatan yaitu Program Peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan Program Peningkatan stabilitas daerah dan kualitas Layanan Publik bisa diprioritaskan dalam Perubahan Anggaran Tahun ini. Sehingga dalam penempatan Sumber daya Manusia di Beberapa kantor dan Dinas bisa ditempatkan SDM yang sesuai dengan pangkat dan golongannya, tidak seakan akan dipaksakan untuk menempati Jabatan padahal pangkat dan golongannya belum memenuhi syarat sehingga belum bisa menjadi pejabat yang definitif, dan ini berpengaruh pada kualitas pelayanan publik bisa kurang maksimal.


PANDANGAN umum Fraksi Golkar Nurani Sejahtera yang disampaikan Drs. Mashudi untuk memberikan pertanyaan saran dan pendapat yakni Pendapatan asli daerah mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.109.007.789,-. Kami sangat mengapresiasi adannya peningkatan PAD dimaksud, Mohon di jelaskan pada pos penerimaan apa saja kenaikan tersebut dan mohon dijelaskan apakah masih dapat dimungkinkan adanya kenaikan yang lebih tinggi.


PADA POS belanja ini Belanja operasi mengalami kenaikan sebesar Rp. 92.173.012.285,-  sedangkan pada pos belanja modal mengalami kenaikan sebesar Rp. 11.566.811.141,- mohon dijelaskan mengapa belanja operasi mengalami kenaikan yang sangat besar di bandingkan belanja modal, kami berharap agar belanja modal yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat seperti untuk peningkatan jalan, pembangunan jembatan dan irigasi lebih dapat di tingkatkan, untuk menunjang pertumbuhan perekonomian.


FRAKSI Demokrat Persatuan menyampaikan masukan, saran, serta evaluasi untuk memperoleh tanggapan, jawaban atau penjelasan dari  Bupati Madiun yakni Secara umum Pendapatan Daerah pada Perubahan APBD  Tahun Anggaran 2023 mengalami penurunan Sebesar  Rp.1.769.864.859,-  dari semula direncanakan sebesar  Rp. 1.988.914.964.560,- menjadi Sebesar  Rp. 1.987.145.099.701,-.  Penurunan tersebut berasal dari akumulasi Penurunan Pendapatan Transfer sebesar Rp.5.878.872.648,-.


 TERKAIT hal tersebut Fraksi Demokrat Persatuan mohon penjelasan, dari jenis  Pendapatan transfer apa saja penurunan Pendapatan pada  Perubahan APBD Tahun 2023. Belanja Pegawai pada Perubahan APBD Tahun 2023 bertambah sebesar Rp. 8.568.877.344,-  semula dianggarkan Rp. 760.830.349.152,-. menjadi Sebesar Rp.769.399.226.496,-.


FRAKSI Demokrat Persatuan mohon penjelasan   penyebab kenaikan Belanja Pegawai tersebut   pada Perubahan   APBD Tahun  2023 Dalam Nota Penjelasan  Bupati Menyampaikan Bahwa Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2023 Sebesar Rp. 219.337.965.772,- Fraksi Demokrat Persatuan mohon penjelasan, berapa Potensi anggaran yang bisa dilakukan pembahasan pada Perubahan Anggaran Tahun 2023.


PANDANGAN Umum Fraksi Nasdem yang di sampaikan oleh Edy Suyitno Mengatakan Masih adanya ketergantungan dana transfer dari pemerintah pusat yang sangat besar, hal ini akan sangat berpengaruh pada kemampuan keuangan daerah, fraksi Nasdem menyarankan perlu adanya formulasi yang baik dalam pengelolaan keuangan daerah agar ketergantungan tersebut diimbangi dengan peningkatan pendapatan asli daerah yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah serta pendapatan dari badan usaha milik daerah dan pendapatan lain – lain yang sah dengan dilakukan penyempurnaan terhadap regulasi yang ada.


DALAM hal ini fraksi Nasdem mencermati adanya kenaikan penerimaan pendapatan asli daerah sebesar Rp. 4.109.007.089,- sehingga kami mencermati belum terjadi kenaikan yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah.


PANDANGAN Umum Fraksi Gerindra yang disampaikan oleh Sutrisno, SE.,MA mengatakan, terkait program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Madiun, kami Fraksi Partai Gerindra memandang bahwa perlu kiranya menjadi perhatian kita bersama, Upaya untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan oleh pemerintah daerah merupakan langkah positif dengan harapan akan lahir terobosan-terobosan baru, hal ini tentu diharapkan agar nantinya mampu memecahkan pokok persoalan dari terjadinya kemiskinan, dampak dari persoalan kemiskinan bukan hanya terletak pada masalah individu akan tetapi menjadi persoalan kita bersama. Karena penanganan kemiskinan juga merupakan kunci penurunan stunting, memang tidak semua orang miskin anaknya stunting. Tapi sebagian besar stunting diakibatkan karena kemiskinan. dan karena itu kemiskinan harus ditangani secara serius. (ADV/Agung Marsudi)

 

IKLAN

Recent-Post