Rilis Perdana Di 2024, BPS Catat Inflasi Kota Madiun Cukup Terkendali
MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Inflasi Kota Madiun selama Januari 2024 cukup terkendali. Hal ini berdasarkan catatan yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setempat. Bahwa, tingkat inflasi Kota Madiun bulan lalu berada di angka 0,16 persen. "Tomat, bawang merah dan beras menjadi komoditas pemicu inflasi. Tomat paling besar. Yakni, 77,38 persen," ujar Kepala BPS Kota Madiun Abdul Aziz, Selasa (6/2) lalu.
MENURUT Aziz, naiknya harga tomat minimnya petani yang menanam tanaman tersebut karena khawatir gagal panen akibat cuaca yang tidak menentu dan hujan lebat. Sehingga, stok di pasaran menurun. Selain itu, beras, pisang, bimbingan belajar, bawang putih, jeruk, kue basah, sigaret kretek mesin, dan soto mengalami kenaikan harga sehingga memicu inflasi.
SEDANGKAN, komoditas yang mengalami penurunan harga seperti cabai rawit, bensin, telur ayam ras, cabai merah, buncis, mie kering instan, gula pasir, telepon seluler, brokoli, dan obat gosok memberikan andil sebagai penekan inflasi. Sebagai informasi, penghitungan inflasi mulai tahun ini mengalami perubahan. Jika sebelumnya ada 335 cakupan paket komoditas yang disurvei, kini menjadi 339 komoditas.
SEDANGKAN, komposisi nilai konsumsi dari sebelumnya makanan 34,91 persen, dan non makanan 65,09 persen, kini menjadi 39,94 persen untuk makanan dan 60,06 persen untuk non makanan. Tak hanya itu, daerah penghitung inflasi di Jawa Timur kini juga lebih banyak. Jika sebelumnya ada delapan, kini menjadi 11 kabupaten/kota.
RINCIANNYA, inflasi tertinggi terjadi di Gresik 0,19 persen, Bojonegoro 0,14 persen, Madiun dan Tulungagung sama, 0,16 persen. Kemudian, Probolinggo 0,1 persen. Sedangkan, sisanya mengalami deflasi yakni Surabaya -0,26 persen, Malang -0,23 persen, Jember dan Kediri sama -0,06 persen. Selanjutnya, Banyuwangi dan Sumenep sama -0,02 persen. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kota Madiun. (KR-AGM/AS)
