MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) – Penjabat (Pj) Bupati Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto,
turut menghadiri acara penyerahan hibah mesin teknologi tepat guna dari
Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS) Surabaya kepada masyarakat Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten
Madiun.
ACARA yang
berlangsung di lapangan Desa Kepel tersebut juga di Hadiri Kepala OPD terkait,
sejumlah Dosen ITS, Muspika Kecamatan Kare, dan Masyarakat Desa Kepel.
Penyerahan hibah dilakukan langsung oleh Direktur Riset dan Pengabdian kepada
Masyarakat ITS Surabaya, Fadlilatul Taufany, dan diterima oleh Kepala Desa
Kepel, Sungkono.
DITEMUI usai
acara, Ir. Tontro Pahlawanto menyatakan bahwa hibah mesin dari ITS bertujuan
untuk memberdayakan masyarakat, tidak hanya dalam budidaya porang tetapi juga
dalam pengolahan paska panen. “Intinya, harapan saya setelah mesin-mesin itu
diterima adalah agar segera dioperasionalkan. Saat panen porang kurang lebih
bulan Mei nanti, akan saya cek lagi bagaimana kesiapan masyarakat dalam
mengolahnya,” ungkapnya.
IR. TONTRO PAHLAWANTO
juga menambahkan bahwa saat ini porang yang dihasilkan masyarakat umumnya
dijual dalam bentuk chip kepada perusahaan, yang mengakibatkan terputusnya
proses hilirisasi. Namun, dengan adanya mesin-mesin tersebut, diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkannya lebih baik. “Intinya, jika ini berhasil, akan
dikembangkan di daerah Kabupaten Madiun yang lain,” tambahnya.
SEMENTARA itu,
Fadlilatul Taufany, Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS
Surabaya, menjelaskan alasan memilih Kabupaten Madiun sebagai lokasi penerima
hibah tersebut. Menurutnya, produksi porang di Kabupaten Madiun cukup besar,
sehingga diharapkan masyarakat, khususnya di BUMDES, dapat meningkatkan taraf
ekonominya. “Porang tidak hanya dijual dalam bentuk umbi, tapi juga dalam
bentuk lain, minimal 2 pintu yang sudah kita sediakan, yaitu melalui cip porang
maupun tepung,” jelasnya.
MESIN teknologi tepat guna yang dihibahkan ke Desa Kepel antara lain mesin cuci kapasitas 200-250kg/jam, mesin perajang kapasitas 300-400 kg/jam, mesin penepung kapasitas 250-300kg/jam ketiga mesin tersebut dengan penggerak motor bensin, serta mesin pengering kapasitas 40-50 kg/jam dengan menggunakan pemanas elpiji dan blower 0.5Hp. Rencananya, mesin-mesin ini akan dimanfaatkan oleh BUMDES Desa Kepel, dengan tujuan meningkatkan nilai produk tanaman porang di wilayah tersebut. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Madiun. (KR-FEB/AS)