OPTIMALKAN PENCEGAHAN KEKERASAN ANAK, PEMKOT SURABAYA BERI PENGUATAN KAPASITAS RATUSAN RELAWAN PKBM
SURABAYA (KORAN
KRIDHARAKYAT.COM) -Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya terus berupaya mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak. Langkah tersebut dilakukan melalui berbagai upaya dan salah
satunya dengan melibatkan para stakeholder, relawan perlindungan anak hingga
masyarakat. Untuk mengoptimalkan upaya itu, pemkot melalui Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, menggelar kegiatan capacity
building di Gedung Wanita Candra Kencana, Jalan Kalibokor Surabaya, Selasa
(6/2/2023) lalu.
PENGUATAN kapasitas tersebut, ditujukan kepada seluruh Relawan
Pusat Krisis Berbasis Masyarakat (PKBM) Kecamatan, Satgas PPA Kelurahan dan Tim
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di Satuan Pendidikan hingga Fasilitator
Puspaga Balai RW.
DALAM SAMBUTANNYA, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, M
Ikhsan mengatakan, bahwa program ini masuk dalam agenda rutin Pemkot Surabaya
di tahun 2024. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan keterlibatan para relawan
dalam mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Beberapa
literasi dan studi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kekerasan
ini antara lain pola asuh, pengaruh internet, dan informasi yang sangat mudah
didapat,” kata Ikhsan saat membuka kegiatan.
IKHSAN
juga memastikan bahwa pelecehan anak
secara online (OCSEA) tak luput menjadi perhatian serius Pemkot Surabaya.
Menurutnya, diperlukan upaya bersama dalam melindungi anak-anak dari bahaya
dampak negatif internet. “Kita harus punya cara bersama-sama
yang kuat untuk bisa melindungi anak-anak kita. Karena itu, kita beri
pelatihan-pelatihan, baik untuk anak-anak, para guru, orang tua, dan para
pendamping,” ujarnya.
MANTAN Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya
menjelaskan, program capacity building di tahun 2024 akan dilaksanakan sebanyak
3 kali. Sedangkan untuk sistemnya, yaitu menerapkan Training of Trainers (ToT)
yang dilakukan secara in dan on. “Jadi maksudnya sekarang pelatihan,
nanti diaplikasikan di lapangan, sambil cek kondisi lapangan, temuan-temuan
permasalahan, kemudian kita belajar lagi dalam materi yang berbeda,” terangnya.
SEMENTARA itu, Kepala
DP3A-PPKB Kota Surabaya, Ida Widayati menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola asuh positif di
keluarga.
SELAIN
itu, kegiatan ini juga diharapkan
meningkatkan dukungan dan kolaborasi relawan PKBM Kecamatan, Satgas PPA
Kelurahan, TPPK Satuan Pendidikan, Tim Fasilitator Puspaga Balai RW dan Pokja I
TP PKK Surabaya. “Sasaran kegiatan ini adalah relawan PKBM di masing-masing kecamatan
sebanyak 10 orang, TPPK Satuan Pendidikan jenjang PAUD 3 orang, TPPK Satuan
Pendidikan jenjang SD 286 orang, TPPK Satuan Pendidikan SMP sebanyak 63 orang,”
kata Ida.
DI
SAMPING dilaksanakan secara luring,
kegiatan capacity building juga diikuti para peserta melalui daring. Para
peserta itu terdiri dari Satgas PPA di masing-masing kelurahan 4 orang, Pokja I
TP PKK Kecamatan dan fasilitator Puspaga Balai RW sebanyak 15 orang di
masing-masing titik. "Saat ini sudah terbentuk Puspaga Balai RW di 487
titik. Kemudian juga mahasiswa magang bersertifikat Kampus Merdeka sebanyak 63
orang," ucapnya.
IDA menambahkan
bahwa pada tahun 2024 kegiatan ini dilaksanakan secara periodik. Untuk batch
pertama, dilaksanakan pada tanggal 6-7 Februari 2024. Lalu batch kedua tanggal
7-8 Mei dan ketiga tanggal 6-7 Agustus 2024. “Kegiatan ini
didukung oleh Ketua Forum PUSPA Kota Surabaya, para narasumber dan tenaga ahli,
teman-teman NGO (Non Governmental Organization), pemerhati anak dan PD
(Perangkat Daerah) Pemkot Surabaya,” pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kota Surabaya. (KR-IAN/AS)