Buka Orientasi TPK di Ngetos, Kadis PPKB Sampaikan Pentingnya Peran Kader Pendamping Keluarga
NGANJUK (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) – Saat ini yang menjadi masalah utama dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia salah satunya yaitu stunting. Stunting sendiri mempunyai dampak yang sangat merugikan baik dari sisi produktivitas ekonomi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Nganjuk, Nafhan Tohawi, saat membuka acara Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tahun 2024 bertempat di Pendopo Kecamatan Ngetos pada Rabu (13/4/2024) lalu.
Menurut Nafhan, penanganan permasalahan stunting harus dilakukan secara paripurna, komperhensif, terpadu dan bersifat multisektor dengan mengintensifkan pendampingan terhadap keluarga yang beresiko melahirkan bayi beresiko stunting.
Pendampingan keluarga merupakan salah satu strategi percepatan
penurunan stunting yang fokus dilakukan mulai pada periode remaja serta calon
pengantin, pada masa kehamilan dan pada masa pasca persalinan hingga sampai
anak berusia 5 tahun. "Tugas TPK adalah melaksanakan pendampingan kepada
sasaran prioritas meliputi penyuluhan, fasilitasi, pelayanan rujukan serta
fasilitasi penerimaan program bantuan sosial dan pengamatan berkelanjutan untuk
mendeteksi dini faktor risiko stunting," ucap
Kadis Nafhan.
Sebagai ujung
tombak dalam penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting, mantan Kepala
Dinsos PPPA itu menuturkan TPK memiliki peran penting karena pendampingan yang
diberikan merupakan upaya agar segenap intervensi spesifik dapat sampai kepada
penerima manfaat, yang mempunyai dampak nyata dengan menurunnya angka
prevalensi stunting 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan target pemerintah. "Kolaborasi
dari masing-masing unsur dalam hal ini bidan, kader penggerak dan pemberdayaan
keluarga, serta kader KB diharapkan dapat menjadi katalisator percepatan
penurunan stunting di Kabupaten Nganjuk pada khususnya," ungkapya.
Lebih lanjut,
Nafhan menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan orientasi
Kader TPK Tahun 2024 ini adalah untuk memenuhi kebutuhan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan kader pendamping dalam proses pendampingan
keluarga beresiko stunting di lini lapangan. "Sekaligus
memberikan pembekalan kepada TPK tentang pencegahan Stunting, sehingga mampu
melaksanakan tugas mendampingi keluarga risiko tinggi stunting," jelasnya.
Camat Ngetos, Nuri
Prihandoko menyampaikan mencegah terjadinya stunting dapat dilakukan dengan
menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Diantaranya selalu menjaga kebersihan
lingkungan. Selain itu, konsumsi makanan bergizi juga sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan anak. "Konsumsi makanan bergizi juga diperlukan bagi ibu
hamil, agar bisa memberikan gizi lengkap pada bayi yang di kandungnya dan
pemberian ASI eksklusif juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak,"
pungkasnya.
Sebagai informasi, turut hadir dalam
acara Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Ngetos, Bidan Desa, PKK, Narasumber,
Kader KB (PPKBD dan Sub PPKBD) yang terdiri dari 5 Desa diantaranya Desa
Klodan, Desa Blongko, Desa Ngetos, Desa Suru, dan Desa Kuncir dengan jumlah peserta
45 orang. Demikian sebagaimana
diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Nganjuk. (KR-LID/AS)