NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Ngawi menyebut tinggi harga beras menjadikan petani lebih banyak
menanam padi. Sehingga berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan petani.
Kabid
Tanaman Pangan DKPP Kabupaten Ngawi Hasan Zunairi menjelaskan sekarang ini
memasuki awal musim panen untuk wilayah Kabupaten Ngawi. Puncak musim panen
Kabupaten Ngawi diperkirakan pada Maret 2024 untuk sekitar 30 ribu hektar lahan
padi di Kabupaten Ngawi.
Harga
gabah kering panen (GKP) di wilayah Kabupaten Ngawi sekitar Rp 6.900 hingga Rp
7.200 per kilogram.
Menurut
Hasan, sekarang ini harga padi cukup bersahabat dengan petani sebab sebelumnya
harga padi tergolong rendah. Misal pada tahun 2022, harga GKP masih dibawah Rp
5000/kg. Sedangkan sekarang, harga padi ada yang tembus hingga Rp 7000 lebih
per kilogram.“Jadi sebenarnya petani itu kalau harga padi tinggi maka
untuk secara ekonomi. Sebab sejak dulu harga rendah, sekarang harga tinggi
dapat menyejahterakan petani,“kata Hasan.
Hasan menambahkan
harga beras yang tinggi menjadikan petani lebih memilih menanam padi dari pada
tanaman pangan lainnya.
Sebagian
wilayah Kabupaten Ngawi yang telah panen antaralaian kecamatan Karanganyar,
Mantingan dan Ngawi. Secara bertahap wilayah kecamatan lainnya juga akan
menyusul memasuki masa panen. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-YAN/AS)