Peringati Hari Pers Nasional, Bupati Sugiri Pernah Jadi Wartawan
PONOROGO (KORAN
KRIDHARAKYAT.COM) – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko akhirnya buka kartu ketika harus
‘’berselancar’’ memimpin sebuah daerah yang berpenduduk hampir 1 juta jiwa.
Dengan kompleksitas permasalahan yang ada, membuat Kang Bupati –sapaan Bupati
Sugiri Sancoko—kerap berada dalam tekanan. ‘’Pengalaman saya bekerja dalam tekanan
deadline menulis berita dan mengirim foto ketika menjadi wartawan membuat saya
mampu berselancar (mencari solusi) untuk memecahkan masalah,’’ kata Kang Bupati
ketika menjadi narasumber utama peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di
Pondok Jambu Ponorogo pada Sabtu (9/3/2024) lalu.
Kang
Bupati banyak makan asam garam di dunia
pers karena pernah berkarir di koran Karya Darma, Duta Masyarakat, dan Harian
Bangsa. Suami Susilowati itu juga sempat menggawangi halaman satu penerbitan
pers di masa Orde Baru hingga harus berhitung matang agar lolos dari tekanan
penguasa. ‘’Saya juga pernah menjadi pemimpin perusahaan Harian Bangsa (Jawa
Pos Grup) yang menuntut kreativitas agar memenuhi target iklan,’’ terangnya
tatkala menjawab pertanyaan wartawan dalam sesi diskusi.
Menurutnya pers harus berhadapan
dengan media sosial yang dengan gampang mengunggah komentar apapun. Media
mainsream harus mampu menyuguhkan informasi berkualitas dan valid sehingga
masyarakat mendapatkan pencerahan. ‘’Pers juga harus berselancar tampil lebih
genit dan cerdik tanpa meninggalkan kode etik jurnalistik,’’ ungkap Bupati.
Peringatan HPN 2024 di kawasan wisata agro dan kuliner itu
terselenggara atas prakarsa Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
Ponorogo. Puluhan wartawan dari media cetak, online, dan elektronik ikut
tertera dalam daftar undangan. Kang Bupati juga sempat mengingatkan bahwa media
adalah salah satu pilar demokrasi. ‘’Mari bersama-sama membangun Ponorogo agar
lebih baik,’’ pintanya.
Menilik jejak karir Sugiri Sancoko menandakan dirinya adalah
peselancar andal. Serampung berkarir di dunia pers, dia terpilih menjadi
anggota DPRD Jatim dua periode (2009–2013, 2014–2015). Sugiri berani mundur
dari anggota dewan provinsi saat maju bertarung di Pilkada Ponorogo 2015 meski
kalah dari Ipong Muchlissoni. Pun, Sugiri pantang menyerah dengan menantang
revans hingga mampu mengalahkan Ipong di Pilkada 2020.
Mental Sugiri tetap wartawan meski sudah menjadi bupati. Mantan
wakil ketua Lesbumi PWNU Jatim itu mengaku banyak mendapat pengalaman selama
menjadi jurnalis. Di antaranya, lebih memahami cara memimpin maupun dipimpin.
Apalagi, seorang pewarta dituntut terus belajar hal-hal baru. Bupati asal Desa
Gelang Kulon, Sampung, itu menyebut bahwa wartawan akrab dengan jiwa petualang
dan pejuang. Tugasnya adalah menguak persoalan pelik dan lantang menyuarakan
kebenaran. ‘’Maka, wartawan harus berpihak pada kebenaran,’’ tegasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas
Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-LID/AS)