Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

RS Paru Manguharjo Madiun Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia



MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM)  -  Hari Tuberkulosis menjadi momentum penting bagi RS Paru Manguharjo Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus memperkuat langkah-langkah pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit menular ini. Dalam upaya tersebut, RS Paru Manguharjo Madiun menggelar acara peringatan Hari Tuberkulosis yang diselenggarakan dengan antusiasme dan komitmen tinggi, Senin (25/3/2024) lalu dalam Forum Konsultasi Publik.

Acara tersebut diselenggarakan dengan tema "Deteksi Dini Tuberkolosis" (Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkolosis) dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk tenaga medis, pengurus rumah sakit, serta keluarga pasien.

Dalam sambutannya, Direktur RS Paru Manguharjo Madiun, dr. Ida Nurromdoni, Sp.P, M.Biomed, menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak dalam memerangi penyakit ini. "Tuberkulosis tetap menjadi tantangan kesehatan yang signifikan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia yang merupakan ranking 2 penderita TB. Melalui peringatan Hari Tuberkulosis ini, kami ingin mengajak semua pihak untuk bersatu dalam upaya pencegahan, diagnosis dini, dan pengobatan yang efektif," ujarnya.




Acara puncak ini dipenuhi dengan serangkaian kegiatan edukatif, seperti seminar kesehatan yang menghadirkan pakar tuberkulosis, , serta penayangan materi edukasi tentang cara pencegahan penularan TB. Dalam paparannya  dr. Anisa Qoyyum Nabila mengatakan untuk waspada terhadap TB karena penyakit ini adalah jenis penyakit menular yang membunuh pelan-pelan. "Kami berharap dengan adanya acara puncak peringatan Hari Tuberkulosis ini, kesadaran masyarakat akan penyakit ini semakin meningkat dan lebih banyak orang yang mendapatkan diagnosis dini serta pengobatan yang tepat," tambahnya.  dr. Anisa Qoyyum Nabila juga menambahkan bahwa penderita TB tidak sedikit yang justru kebal dengan obat yang diberikan.

Salah satu peserta workshop Dwi Ahmad mengatakan senang dengan adanya edukasi tentang TB. "Senang sekali, karena selama ini kami hanya mendapatkan informasi dari Nakes saja. Dulu, kami mengira Covid itu sudah sangat bahay, ternyata TB juga lebih berbahaya dampaknya, jelasnya.

Puncak peringatan Hari Tuberkulosis  RS Paru Manguharjo di Madiun ini menjadi bukti nyata komitmen dalam upaya pencegahan dan pengendalian tuberkulosis serta memperkuat kerjasama lintas sektor dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat. Semoga melalui langkah-langkah ini, penyebaran penyakit tuberkulosis dapat ditekan, dan masyarakat semakin teredukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta lingkungan.​ Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)

 



IKLAN

Recent-Post