Targetkan 2024 Realisasi Ngantarbis, Diskominfo Gelar FGD Penyusunan Katalog Produk Usaha Masyarakat
NGANJUK(KORAN KRIDHARAKYAT.COM) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Nganjuk menggelar Forum Grup Discussion (FGD) penyusunan Katalog Produk Usaha Masyarakat yang dilaksanakan di Ruang Rapat Planning Center Bappeda Nganjuk, Kamis (21/03/2024).
Fokus pembahasan FGD tersebut adalah mengenai implementasi NGANTARBIS yang merupakan akronim dari Nganjuk Pintar Berbisnis. Ngantarbis merupakan layanan pemberdayaan dan pengembangan ekonomi Nganjuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Sesuai dengan yang tercantum pada Masterplant Smart City Nganjuk Tahun 2022-2032 pada Quickwin Smart Economy.
Kepala Diskominfo Nganjuk, Slamet Basuki menyampaikan bahwa saat ini Pemkab Nganjuk telah memiliki berbagai sumber daya untuk mendukung peningkatan produktifitas ekonomi dan penurunan kemiskinan."Dari RPD (Rencana Pembangunan Daerah) Nganjuk sudah sangat support bagi kita semua untuk pertumbuhan ekonomi Nganjuk. Pemkab juga memiliki berbagai media baik yang dikelola oleh Diskominfo atau masing-masing Perangkat Daerah," jelas Slamet Basuki.
Diakuinya bahwa generasi Nganjuk tidak kalah skills atau keterampilan dengan kabupaten dan kota lain. "Nganjuk jika sering diberi edukasi bisa jadi masyarakat yang paham dan mampu melihat peluang," imbuhnya Slamet Basuki juga berharap Ngantarbis ini nantinya bisa menjadi seperti Wirausaha Pemuda dari Kabupaten Tegal dan Patrakomala dari Kota Bandung. Ngantarbis ditargetkan bisa direalisasikan di tahun 2024 ini.
Sementara itu, Itsna Sofiati selaku Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan menambahkan bahwa untuk mengimplementasikan Ngantarbis, Diskominfo tidak bisa bergerak sendiri. Perlu realisasi bantuan program smart city dari perangkat daerah terkait. "Semua OPD perlu merealisasikan program smart city di anggaran mereka. Selain itu, diperlukan juga sebuah tempat untuk layanan informasi usaha kreatif. Dimana tempat itu nanti sebagai rumah bagi pelaku industri kreatif. Ketika masyarakat punya produk namun bingung cara pemasarannya, maka bisa langsung datang ke tempat tersebut," ungkap Itsna. Pihaknya juga mengingatkan, tidak kalah penting untuk menyusun silabus pengembangan usaha kreatif agar semua proses kegiatan dan tujuannya jelas.
Hadir dalam FGD, Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, BAPPEDA, Diskominfo, dan ULP, serta Tim Pendamping Desa Cerdas.Demikian sebagaimana diinformasikan oleh kabupaten Nganjuk. (KR-LID/AS)