MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) – Banjir bandang yang melanda Dusun Kebunduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, telah surut. Saat ini, warga setempat telah memulai proses pembersihan lumpur sisa banjir yang menggenangi puluhan rumah. Dilaporkan bahwa sebanyak 58 rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter hingga 2 meter. Banjir ini terjadi selama dua jam pada Senin (1/4/2024) petang lalu.
Pada Selasa (2/4/2024) lalu, kegiatan pasca-banjir telah dimulai. Dapur Umum dari dinas sosial telah mengebul sejak pagi, mempersiapkan makanan siap saji untuk diberikan kepada korban banjir. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dibantu oleh TNI-Polri, BAZNAS, komunitas Relawan, dan warga setempat, bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir di 58 rumah warga. Ketebalan lumpur mencapai 5 sampai 10 centimeter, sehingga mobil Pemadam Kebakaran Kabupaten Madiun juga dikerahkan untuk melakukan penyemprotan sisa-sisa lumpur sepanjang jalan Dusun Kebonduren.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Madiun, Kukuh menyampaikan, “Harapan ke depan, mudah-mudahan kami dari seluruh Komunitas Relawan, maupun OPD dan masyarakat, agar ini menjadi kejadian terakhir sehingga tidak terulang kembali kedepannya. Insya Allah, nanti mungkin dari Pemerintah Daerah melakukan normalisasi sungai dan sebagainya untuk menghindari risiko atau dampak apabila kemungkinan terjadi kembali,” ungkapnya.
Kukuh juga menambahkan bahwa bantuan kepada masyarakat sudah tiba di posko BPBD. Bantuan tersebut, antara lain, dari BPBD sendiri berupa kasur dan pakaian layak pakai, kemudian dari BAZNAS, Dinsos, dan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan berupa sembako sudah mulai didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak.
Sebelumnya, banjir bandang berlangsung selama 2 jam menerjang Dusun Kebunduren, Desa Kenongorejo, Pilangkenceng, Madiun. Akibatnya, sebanyak 58 rumah warga di kaki gunung Pandan tersebut terendam mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Banyak hasil panen warga yang hanyut, ternak mati, traktor, dan sepeda motor terendam.
Didik, salah satu warga Kebonduren, mengungkapkan kerugian yang dialaminya akibat banjir tersebut. “Kerugiannya ternak ayam banyak yang hanyut, kambing hanyut 2, sepeda motor dan traktor terendam,” jelasnya. Dirinya berharap Pemerintah segera menangani penanggulangan banjir di desanya.
Nur Cahyanto, Kepala Dusun Kebunduren, menyatakan bahwa saat ini warga masih melakukan proses bersih-bersih rumah, jalan, dan mengumpulkan sisa barang yang hanyut. “Ada yang hilang berupa gabah, jagung, pupuk juga banyak. Kurang lebih 1 ton berupa gabah. Sekitar 5 kepala keluarga yang paling parah,” jelasnya.
Terkait upaya dari Pemerintah Desa setempat, ia mengungkapkan bahwa tadi malam telah dilakukan koordinasi dengan PJ Bupati bersama BPBD untuk merencanakan revitalisasi sungai. “Mungkin bulan-bulan ke depan akan dilakukan penanggulangan sungai, yakni pengerukan sungai di sebelah utara supaya luapan sungai ini bisa ditangani. Di tanggul sekitar 1000 meter, sama sungai yang belok itu di luruskan atau dibedah nanti insya Allah airnya akan lancar,” tandasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Madiun. (KR-FEB/AS)