Tembakau Ngawi Menjadi Potensi Menggiurkan, DKPP Dukung Produksi Tembakau
NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Petani tembakau di Ngawi layak mendapatkan perhatian lebih. Mengingat potensi tembakau Ngawi belakangan ini tengah bagus-bagusnya. Menurut data yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi, luasan lahan tanam tembakau tahun 2023 lalu mencapai 1.400 hektare dan menghasilkan sekitar 2.800 ton. Luasan lahan tanam dan produktivitas tembakau Ngawi itu naik berlipat jika dibandingkan dengan dua tahun lalu. Luas lahan tanam hanya 516 hektare yang menghasilkan sekitar 1.122 ton.
Potensi menggiurkan itu pun mendapat respon positif dari pihak Pemkab Ngawi. Petani tembakau bakal menerima duit semilyar rupiah tahun ini. Pengoptimalan produksi tembakau menjadi tujuan utama gelontoran dana tersebut. ''Ada anggaran Rp 1 M untuk mendukung produksi tembakau,'' kata Kabid Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi Hendro Budi Suryawan, Rabu (15/5) lalu.
Hendro Budi Suryawan menyampaikan, anggaran Rp 1 miliar merupakan dana bantuan intensifikasi tanaman tembakau. Duit dari Pemkab Ngawi itu akan disalurkan dalam bentuk bantuan 2,5 juta bibit, 50 ton pupuk, dan sejumlah pestisida. ''Sumber anggaran dari DBHCHT (dana bagi hasil cukai hasil tembakau), diberikan ke 20 poktan (kelompok tani),'' terangnya.
Gelontoran dana itu diharapkan mampu lebih meningkatkan potensi produksi tembakau pada tahun tahun ini. DKPP menargetkan luas tanam tembakau mencapai dua ribu hektare. Rata-rata per hektare menghasilkan dua ton tembakau.
Menilik hasil tahun 2023, luas lahan tanam hanya kurang sekitar 600 hektare dari target. Sementara produktivitasnya hanya menyisakan 1.200 ton lagi. ''Akan segera kami cairkan, karena musim tanam akhir Juni dan awal Juli,'' ungkap Hendro.
Hendro Budi Suryawan mengklaim bahwa potensi pasar tembakau Ngawi cukup tinggi. Tembakau hasil olahan petani Ngawi diminati beberapa pabrik rokok lokal maupun luar daerah. Harganya pun terbilang cukup bagus. Berkisar antara Rp 40-55 ribu per kilogram. "Cuaca tahun ini akan mendukung produksi tembakau karena diprediksi kemarau kering,'' pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-YAN/AS)