Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Warisan Budaya Kesenian Tradisonal Tok Tok Brok Sebagai Legenda dan Perjuangan Melawan Pagebluk


MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Desa Randualas, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, merayakan warisan budaya mereka melalui kesenian tradisional yang memukau, saat acara BREM (Ngobrol Ekonomi Kreatif) Jumat, (17/5/2024) lalu.

Sesepuh Desa Randualas, Hardiyono mengatakan kesenian tradisional "Tok Tok Brok" berakar dari legenda kuno yang bermula dari Sendang Kemangi,  di mana masyarakat dihantui oleh ancaman pagebluk atau wabah misterius. "Setiap malam, suara "tok tok" mengetuk pintu rumah, dan ketika tidak ada yang membukanya, pintu akan dicap dengan jari berwarna merah darah. Akibatnya, orang yang tinggal di rumah tersebut akan jatuh sakit, dan pada akhirnya meninggal, meninggalkan ketakutan yang mencekam di antara penduduk desa." ujar Hardiyono.

Dalam keputusasaan, sesepuh dan pemimpin masyarakat berkumpul untuk mencari solusi. Melalui musyawarah yang mendalam, mereka sepakat untuk mengadakan ronda malam sebagai upaya terakhir melawan wabah tersebut. Namun, mereka tidak ingin melakukan patroli biasa. Mereka memutuskan untuk menggunakan alat musik gamelan dan gerakan tarian sebagai cara untuk mengusir keresahan dan wabah ini.

Saat ini pertunjukan "Tok Tok Brok" menjadi simbol keberanian dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sebagai penghargaan terhadap warisan nenek moyang mereka, masyarakat Desa Randualas secara teratur menggelar pertunjukan "Tok Tok Brok", memastikan bahwa cerita heroik mereka tetap hidup dan relevan dalam setiap gerakan dan melodi. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)


IKLAN

Recent-Post