Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Workshop Literasi Disperpussip Diikuti 300 Siswa dan Guru, Tingkat Kegemaran Membaca Kabupaten Madiun Duduki Empat Besar Jatim

MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Semangat literasi digencarkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpussip) Kabupaten Madiun. Salah satunya melalui workshop literasi melibatkan 300 siswa dan guru pembimbing perwakilan SD dan MI di Pendopo Ronggo Djumeno, Kamis (25/7) lalu. "Sesuai tema workshop, kegiatan ini untuk meningkatkan kegemaran membaca dan mewujudkan Generasi Emas 2045,’’ ungkap Kepala Disperpussip Kabupaten Madiun Kus Hendrawan.


Tiga aktivis dongeng Jawa Timur (Jatim) Inge Ariani Safitri, Muzdalifah Nur Rahman, dan Evie Suryani dihadirkan sebagai narasumber. Selain mendongeng, mereka memberi ajakan untuk gemar membaca dan edukasi menjaga bagian tubuh privasi.

Antusiasme peserta luar bisa mengingat penyampaian materi dilakukan secara interaktif. Apapun yang diinstruksikan diperagakan para siswa dengan senang hati. "Sengaja kami undang mereka agar materi yang disampaikan bisa diterima para siswa,’’ jelasnya.

Dengan workshop tersebut, tingkat kegemaran membaca (TGM) di Bumi Kampung Pesilat terus digenjot. Pada 2023 lalu penilaian TGM Kabupaten Madiun diangka 58,1 persen. Pun menjadikannya berada di urutan 33 atau enam terbawah dibandingkan kota atau kabupaten se-Jatim.

Sedangkan pada 2024 TGM Kabupaten Madiun melesat naik 18,8 persen. Capaian TGM diangka 79,9 persen menjadikan Kabupaten Madiun berada di urutan empat besar se-Jatim. "Tadinya enam terbawah sekarang jadi empat teratas,’’ tegasnya.

Capaian itu tidak lepas dari kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kementerian Agama (Kemenag) hingga pemerintah desa. Dikbud dan Kemenag lantaran membawahi kembaga pendidikan dengan perpustakaan sekolah.

Sedangkan pemdes dengan perpustakaan desa (perpusdes) dan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). "Sarana dan prasarana ada di Dikbud, Kemenag dan desa, sedangkan kami pendampingan, advokasi, atau pembinaan,’’ jelasnya.

Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Madiun Achmad Romadhon yang mewakili Pj Bupati Tontro Pahlawanto. Saat membuka workshop, ia menyebut bahwa literasi untuk anak usia dini penting. Dengan literasi, anak-anak lebih kritis. Bisa menyeleksi benar tidaknya kabar di media sosial. ‘’Ke depannya bisa benar-benar terwujud generasi emas 2045,’’ tuturnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)

 

IKLAN

Recent-Post