Pemdes Kiyonten Gencar Laksanakan Pembangunan Infrastruktur Jalan Guna Dukung Mobilitas dan Pengembangan Ekonomi Warga
NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Ekonomi masyarakat Desa Kiyonten, Kecamatan Kasreman, semakin dinamis berkat peningkatan infrastruktur, khususnya sarana jalan yang mendukung mobilitas warga. Upaya ini dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat melalui pembangunan jalan poros yang di pavingisasi.
Sekretaris Desa Kiyonten Suraji menjelaskan bahwa dengan tersedianya jalan yang lebih layak, kini warga desa dan masyarakat dari desa sekitar merasa lebih nyaman dan aman dalam mengakses jalan tersebut. "Lokasinya di Dusun Sembran, RT 14 RW 04," ujar Suraji.
Suraji menyebutkan bahwa jalan paving yang dibangun memiliki panjang 230 meter dan lebar 3,8 meter. Pembangunan ini dilakukan di area tanjakan yang sebelumnya rusak parah, padahal jalur ini merupakan akses utama yang digunakan warga setiap hari. "Jalan ini menjadi jalur pertanian, perdagangan, dan juga jalan menuju sekolah," terangnya.
Pemdes memang memprioritaskan pembangunan jalan di titik ini karena merupakan akses vital bagi masyarakat. Tak hanya warga Desa Kiyonten, jalur ini juga dilalui oleh warga desa sekitar. Banyak di antaranya adalah pedagang yang beraktivitas di pasar. "Warga yang sehari-hari berdagang juga lewat sini," tambah Suraji.
Saat ini, pembangunan jalan paving tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan ditargetkan selesai dalam 90 hari. Namun, Suraji optimis jalan ini sudah bisa diakses sepenuhnya dalam waktu kurang dari dua bulan. "Tahun ini kami memprioritaskan pembangunan jalan di beberapa titik, termasuk yang ini," ungkapnya.
Beberapa pembangunan lain juga tengah dilakukan di sekitar lokasi, seperti pavingisasi di titik-titik dekat dan pembangunan talud di area tanjakan. "Talud ini dibangun di lokasi yang rawan tergerus air saat hujan, sehingga aliran air tidak menggerus tanah di sekitarnya," jelas Suraji.
Suraji menambahkan bahwa hingga tahun 2024, pembangunan jalan poros dengan pavingisasi di wilayah Kiyonten telah mencapai 80 persen dari total yang direncanakan. "Setelah proyek di Dusun Sembran selesai, progres pavingisasi akan bertambah menjadi 90 persen. Artinya, masih ada 10 persen yang belum tuntas," katanya.
Dengan demikian, Pemdes menargetkan agar pembangunan pavingisasi dapat diselesaikan sepenuhnya pada tahun 2025. Suraji juga menjelaskan alasan memilih material paving, yaitu karena sesuai dengan kebutuhan serta anggaran yang lebih terjangkau. "Dengan pavingisasi, pembangunan jalan bisa lebih merata di sejumlah wilayah Kiyonten," pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)