PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo berupaya menemukan kasus tuberculosis (TBC) di Bumi Reog. Kepala Dinkes, Dyah Ayu Puspitaningarti mengatakan, jika kasus TBC semakin cepat ditemukan, maka akan semakin mengurangi penularannya.
Angka TBC di Ponorogo tahun 2024 ditemukan sebanyak 1.227 kasus, 317 kasus di antaranya TBC anak. Karana itu ia menyarankan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, jika merasakan gejala. “Gejala umum TBC itu di antaranya, batuk berkepanjangan lebih dari dua minggu. Kemudian demam dan berkeringat di waktu malam, penurunan nafsu makan dan berat badan serta mudah lelah,” ujarnya sebagaimana dikutip dari website resmi Pemkab Ponorogo, Sabtu (14/12/2024).
Untuk pengobatan pasien TBC, yaitu tahap awal selama 2 bulan dan pengobatan tahap lanjutan selama 4 bulan dengan mengonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) setiap hari. Selain itu, ada Terapi Pencegahan Tuberculosis pada kontak serumah dan kontak erat pasien TBC dengan berbagai pilihan macam terapi obat yang diminum 3 sampai 6 bulan. “Itu semua untuk mencegah terjadinya penyakit TBC pada keluarga Pasien TBC,” urainya.
Seperti diketahui, Pemkab Ponoogo memiliki Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TBC) yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda). Aksi lintas sektor pencegahan kasus TBC di Ponorogo akan melibatkan sejumlah perangkat daerah hingga tingkat desa dan kelurahan. “Yang pasti untuk menemukan kasus TBC dan ikut mendukung pengobatan pasien,” ungkapnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-LID/AS)