Stok Beras di Gudang Bulog Jeruk Gulung di Balerejo Cukup Untuk Persediaan Jelang Nataru Wilayah Kabupaten Madiun
MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Jelang tutup tahun, Bulog Madiun wajib ekstra kerja keras. Terutama menyerap beras dari petani lokal maupun mitra kerja sama Bulog. Hingga pertengahan Desember ini, pengadaan beras dari petani lokal dan mitra BUMN di bidang logistik pangan tersebut masih belum mencapai target tahun ini.
Pimpinan Cabang Bulog Madiun Harisun mengatakan target Bulog dalam pengadaan beras dari petani lokal maupun mitra kerja sama sebanyak 13.500 ton. Namun hingga pertengahan Desember, realisasi penyerapan beras tersebut baru menyentuh kisaran 10.150 ton. “Atau setara dengan baru 70 persen dari target, dan hingga sekarang ini kami masih berupaya melakukan penyerapan sampai akhir Desember 2024,” ungkapnya saat dikonfirmasi Radar Caruban.
Harisun menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menjadi kendala penyerapan beras dari petani lokal dan mitra. Salah satunya faktor perbedaan harga dimana kerap ditemui di pasaran harga lebih menggiurkan atau lebih mahal dibanding yang ditawarkan Bulog. Kondisi itu membuat petani dan mitra lebih memilih menjual ke tengkulak luar. “Karena di Bulog ada keterbatasan dengan HPP beras medium itu di Rp 11 ribu per kilogram dan kalau di luar ada yang beli Rp 11.500 per kilogram maka mitra dan petani cenderung menjual ke luar,” terangnya.
Harisun mengaku tetap akan berupaya untuk pengadaan beras dari petani lokal dan mitra secara maksimal. Meski belakangan ini juga terkendala panen petani lokal sudah tidak begitu banyak karena sudah memasuki masa tanam. “Kami tetap berkomitmen menyerap dan semoga sampai akhir tahun bisa mencapai target, meski prediksi panen raya baru akan terjadi Februari 2025 dan perlu disyukuri saat ini sudah menyerap 70 persen,” katanya. “Untuk beras medium kami menjual Rp 11.300 per kilogram dan jika diambil ke gudang langsung hanya Rp 11 ribu per kilogram,” tutup Harisun. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)
