Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

TIKTOK DI KALANGAN GEN Z


Oleh : Yustina Yuyu Margareta


TIK TOK, aplikasi berbagi video pendek yang sedang naik daun, tak hanya sekadar hiburan semata. Bagi sebagian orang, platform ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. TikTok berupa gerak dan lagu, penampilan aneh dan nyleneh, berupa tip dan trik berbagai kegiatan, termasuk cara bunuh diri yang miris dan tragis.  Namun, di balik kesenangan yang ditawarkan, ada juga dampak negatif yang perlu diwaspadai. Banyak pengguna mengaku kecanduan TikTok dan merasa kesulitan untuk melepaskan diri dari hiruk pikuk dunia maya. Mereka cenderung menjadi soliter dan antisosial 


DALAM beberapa tahun terakhir, TikTok telah menjadi fenomena global yang mengubah cara orang berinteraksi dengan media sosial. Berbagai tantangan dan tren viral yang muncul di TikTok dan membuat pengguna sulit untuk tidak terlibat. TikTok telah mengambil alih perhatian bagi banyak orang, terutama generasi muda. Dengan berbagai konten yang kreatif dan menghibur, TikTok menawarkan platform bagi penggunanya untuk mengekspresikan diri, berbagi momen, serta menemukan tren terbaru. Namun, dampak dari platform ini tidak hanya positif, banyak pengguna yang merasa terjebak dalam dunia maya, sehingga mengabaikan realitas di sekitar mereka.


SAAT ini, TikTok tengah viral terutama pada kalangan mahasiswa. Jadi, tidak heran jika mahasiswa saat ini lebih sering menghabiskan waktu mereka untuk bermain TikTok ketimbang melakukan hal-hal yang bersifat nyata. Banyak tantangan dan tren yang muncul di TikTok sehingga membuat anak muda mudah terpengaruh untuk menyesuaikan diri dengan sesuatu yang sedang viral. 


LINDA (22 tahun) seorang mahasiswa mengaku kecanduan TikTok. Dia sering lupa mengerjakan tugas kuliah karena terlalu asyik menonton video. Dia mengaku bahwa dunia maya lebih asyik daripada dunia nyata. Linda mampu menghabiskan waktu berjam-jam buat scrolling melalui video-video di aplikasi tersebut.  Bahkan rela tidak membeli makan dan kelaparan disbanding paket internet habis. Awalnya hanya untuk mengisi waktu luang, tapi lama-kelamaan malah membuat Linda tidak tidur semalaman. Saat ini  TikTok menjadi pedang bermata dua baginya. 


DAMPAK positif dari bermain TikTok, antara lain untuk mengekspresikan diri, mengeluarkan skill yang dimiliki, meningkatkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan berbicara dan menyampaikan pendapat. Ada beberapa contoh TikTok yang positif yakni konten yang mengandung unsur memberi motivasi, misalnya ceramah tentang kehidupan oleh ustaz atau ustazah, pendeta, atau pastor. lebih cepat untuk memperoleh informasi, hiburan positif dengan lagu yang bagus.  Tidak hanya dampak positif,  TikTok juga memiliki dampak negatif bagi kalangan mahasiswa. Dampak negative di antaranya, ganggungan terhadap fokus belajar, kecanduan media sosial, standar sosial yang tidak realistis, dan kebanyakan disinformasi. Contoh dampak dari negatif TikTok yakni sering dipergunakan orang-orang sebagai tempat untuk penyebar berita bohong atau hoaks, menyebarkan informasi yang tidak akurat, bahkan bisa menginspirasi orang untuk berbuat jahat dan kriminal.

 

BAGAIMANA cara mengatasi kecanduan TikTok? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan tersebut, yaitu dengan membatasi waktu bermain TikTok dan menciptakan kegiatan yang bermanfaat, seperti berolahraga, mencari hobi yang baru dan kreatif, dan meningkatkan kepedulian sosial dan bersosialisasi dengan sesama dan membantu pihak yang membutuhkan. 


AYO kita bersama-sama melakukan sesuatu yang berguna buat diri sendiri dan orang lain agar waktu yang kita miliki tidak terbuang sia-sia. Belajar untuk lebih peduli terhadap diri sendiri agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan di masa yang akan datang. Menjadi semakin solider dan bermanfaat bagi sesama.

*)Yustina Yuyu Margareta adalah :  Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya kampus Madiun berasal dari Kalimantan Barat.

IKLAN

Recent-Post