PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan upaya untuk menanggulangi penyebaran kasus demam berdarah (DB). Apalagi saat ini terjadi trend peningkatan kasus DB di Ponorogo.
Sejumlah pasien pun harus menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit di wilayah setempat. Pasien tidak hanya kalangan dewasa, namun juga anak-anak. Seperti halnya di RSU Aisyiyah Ponorogo, hingga pertengahan Januari telah ada 34 pasien DB. Termasuk di RS Muslimat, hingga 10 Januari terdapat 20 pasien DB, dengan kondisi dengue fever (DF) maupu dengue hemorrhagic fever (DHF). "Kami mencoba bangkit dengan Dinkes untuk melakukan antisipasi awal. Mulai fogging, lalu jentik-jentik nyamuk ini bagaimana caranya bisa diselesaikan, ada gerak cepat (gercep) itu yang penting," ujarnya, Minggu (19/1/2025).
Tak hanya itu, Sugiri juga meminta warga tidak berpangku tangan. Mereka justru diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk memperhatikan jika ada genangan air di wadah, untuk segera dibuang agar tidak menjadi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Menurut bupati, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus benar-benar digencarkan, melalui 3M plus. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas serta plusnya menghindari gigitan nyamuk menggunakan lotion atau obat anti nyamuk, maupun menggunakan kelambu. "Ini PR kita bersama. Mari kita sadar akan kebersihan, jangan sampai ada air yang menggenang karena bisa menjadi sarang nyamuk," jelasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-LID/AS)