Dinsos-P3A Pastikan Penyaluran Bansos di Ponorogo Tidak Terdampak Efisiensi Anggaran
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Ponorogo memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) reguler hingga saat ini tidak terdampak efisiensi anggaran. Setidaknya, dua bansos berupa program keluarga harapan (PKH) serta bansos sembako di Bumi Reog masih berjalan.
Kepala Dinsos-P3A Ponorogo, Supriadi mengatakan, dua program bantuan reguler seperti PKH dan bantuan sembako triwulan pertama tahun 2025 ini mulai dicairkan oleh keluarga penerima manfaat (KPM). Berdasarkan data yang ia miliki, setidaknya ada sekitar 47 ribu KPM penerima PKH, serta sekitar 89 ribu KPM penerima bansos sembako.
Menurut Supriadi, bantuan tersebut kini proses masuk ke rekening masing-masing penerima. Pencairannya pun dilakukan oleh himpunan bank negara (himbara) dalam hal ini BNI. "Kalau sepanjang ini tidak ada pemberitahuan efisiensi bansos. Tapi semoga tidak ada efisiensi," katanya.
Bantuan tersebut, kata Supriadi direalisasikan per triwulan. Untuk PKH, jumlah bantuan yang diterima masing-masing KPM tidak sama, tergantung komponen. Sedangkan bantuan sembako, masing-masing KPM mendapat Rp600 ribu untuk alokasi tiga bulan. Ia berharap, bantuan sembako itu dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sembako sehari-hari. "Wujudnya berupa uang masuk ke rekening. Kami berharap, bansos sembako yang berupa uang itu, dibelanjakan berupa sembako atau bahan pangan di warung terdekat, sesuai dengan Permensos," tambahnya.
Diakuinya, Dinsos-P3A memiliki tugas untuk melakukan pengawasan. Pun juga mengimbau KPM penerima untuk mempedomani ketentuan yang ada. "Kami beberapa kali bertemu dengan agen bank yang menyalurkan bantuan dan mengimbau mereka agar ketika ada KPM yang mengambil bantuan, supaya diarahkan untuk pembelian bahan pangan," ungkapnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)