DKPP Kabupaten Madiun Sempat Terkendala Penolakan Warga Untuk Vaksinasi Pencegahan PMK
MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Pelaksanaan vaksinasi gratis untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) ternyata tidak semulus jalan tol. Petugas yang diterjunkan masih menemukan penolakan vaksinasi pencegahan PMK dari warga pemilik hewan ternak. Kenyataan itu diungkapkan oleh Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun drh. Bagus Sri Yulianta. "Mereka menolak hewan ternaknya divaksin karena mungkin merasa ternaknya sudah sehat, sehingga tidak perlu divaksin," ucapnya, Selasa 4 Februari 2025 lalu.
Penolakan itupun menjadi kendala DKPP memenuhi target vaksinasi di wilayah setempat. Seperti diketahui, capaian vaksinasi PMK di Kabupaten Madiun berjalan dinamis. Dalam kurun waktu tiga pekan terakhir DKPP setempat telah menyuntikkan vaksin ke sebanyak 1.519 hewan ternak. "Kami targetnya perhari untuk vaksinasi di lapangan 200 sampai 300 ekor. Tapi di lapangan masih banyak penolakan dari peternak untuk vaksinasi," jelasnya.
Saat ini DKPP tengah menjalankan vaksinasi penyakit mulut dan kuku bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak 3.525 dosis. Dari jumlah itu, yang sudah disuntikkan sebanyak 1.304 dosis untuk ternak sapi dan 215 ternak kambing. "Fokus kami sapi yang sehat, baik pada kelompok ternak maupun masyarakat yang membutuhkan. Ini gratis," pungkasnya.
Sementara itu, hingga kini masih ada sekitar 30-an ekor sapi di Kabupaten Madiun yang suspek PMK dan dalam pemantauan intensif. Sejak mewabah akhir tahun lalu hingga kini sudah ada 200-an kasus suspek PMK yang menyerang sapi dan beberapa diantaranya telah dilaporkan mati. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)