Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Buka Latihan Perkasa "B" di Ikuti 910 Prajurit 3 Matra
MAGETAN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Setelah dua tahun absen, Latihan Perkasa "B" Tahun Anggaran 2025 akhirnya dapat dilaksanakan kembali. Latihan Perkasa B dibuka langsung oleh Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas), Marsekal Madya TNI Ir. Tedi Rizalihadi, Senin kemarin (17/2/2025).
Latihan Perkasa "B" dilaksanakan di tengah tantangan yang semakin kompleks dalam dunia pertahanan dan keamanan. Perkembangan lingkungan strategis di tingkat global, regional, maupun nasional menuntut prajurit TNI untuk selalu waspada dan siap menghadapi segala bentuk ancaman, baik yang bersifat konvensional maupun nonkonvensional. Latihan ini memiliki peran yang sangat penting sebagai bagian dari komitmen TNI untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme dalam menjaga kedaulatan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pangkoopsudnas Marsekal Madya TNI Ir. Tedi Rizalihadi, mengatakan latihan Perkasa "B" melibatkan unsur-unsur pertahanan udara dari berbagai matra. Disertakan pula berbagai peralatan termasuk radar, pesawat tempur, artileri pertahanan udara, serta sistem komando dan kendali. "TNI AU tidak sendiri dalam latihan ini. Kami membutuhkan dukungan dari matra darat, khususnya Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), serta Angkatan Laut melalui Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang memiliki kemampuan pertahanan udara (hanud). Ini penting karena masih ada beberapa area blank spot yang tidak dapat terdeteksi radar Angkatan Udara, sehingga KRI menjadi mata dan telinga kami," ungkapnya.
Latihan ini melibatkan total 910 prajurit yang berasal dari tiga matra, yaitu udara, darat, dan laut. Personel dan unsur-unsur pertahanan udara dalam melaksanakan operasi pertahanan udara secara terpadu dan terintegrasi. "Pemilihan lokasi latihan di Iswahyudi karena Perkasa B berfokus pada pelatihan unsur-unsur Komando Sektor (Kosek) II di Makassar, yang wilayah operasionalnya mencakup dari Jawa Tengah hingga NTT Kupang. Oleh karena itu, tempat ini sangat ideal," lanjut Pangkoopsudnas.
Selain menguji kesiapan operasional dan interoperabilitas antara berbagai unsur pertahanan udara, latihan ini juga digelar untuk emastikan efektivitas sistem koordinasi dan komunikasi baik dari unsur TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU. Serta mMenguji kemampuan deteksi dini dan respons cepat terhadap ancaman udara yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-FEB/AS)