Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Peran Penting Tutor Pendidikan Kesetaraan sebagai Garda Terdepan dalam Menjaga Kualitas Pembelajaran

 


Oleh : Astatik Bestari*)

Pendidikan kesetaraan merupakan solusi bagi mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal karena berbagai alasan, seperti keterbatasan ekonomi, geografis, atau kondisi sosial. Dalam sistem ini, tutor pendidikan kesetaraan memegang peran penting sebagai fasilitator pembelajaran, mentor, dan motivator bagi peserta didik. Sayangnya, meskipun tugas mereka sangat strategis, posisi tutor pendidikan kesetaraan sering kali terabaikan, tanpa payung hukum yang jelas untuk melindungi profesi mereka. 


Peran Strategis Tutor Pendidikan Kesetaraan

Sebagai garda terdepan dalam menjaga kualitas pembelajaran, tutor pendidikan kesetaraan memiliki beberapa peran utama, antara lain: 


1. Fasilitator Pembelajaran yang Fleksibel

Berbeda dengan pendidikan formal yang memiliki kurikulum baku dan sistem pengajaran terstruktur, pendidikan kesetaraan lebih fleksibel dalam metode pembelajarannya. Tutor dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kebutuhan peserta didik, mengembangkan metode pembelajaran inovatif, serta mengoptimalkan pembelajaran berbasis pengalaman. 


2. Mentor dan Motivator bagi Peserta Didik

Sebagian besar peserta pendidikan kesetaraan berasal dari kelompok rentan, seperti anak putus sekolah, pekerja anak, atau perempuan yang harus berhenti sekolah karena pernikahan dini. Tutor berperan sebagai mentor yang tidak hanya memberikan materi pelajaran tetapi juga membangun semangat dan kepercayaan diri mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik. 


3. Peningkatan Literasi dan Keterampilan Hidup

Pendidikan kesetaraan tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada penguatan keterampilan hidup (life skills) yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan sosial. Tutor berperan penting dalam membekali peserta didik dengan literasi keuangan, keterampilan komunikasi, hingga pendidikan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 


4. Penghubung antara Peserta Didik dan Kesempatan Lebih Luas 

Tutor tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga menjadi jembatan bagi peserta didik untuk mengakses peluang lebih luas, seperti pelatihan kerja, program wirausaha, atau kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. 


Tantangan yang Dihadapi Tutor Pendidikan Kesetaraan

Meskipun memiliki peran yang sangat strategis, para tutor pendidikan kesetaraan menghadapi berbagai tantangan, di antaranya: 


1. Tidak Ada Payung Hukum yang Melindungi Profesi

Hingga saat ini, belum ada regulasi yang jelas mengenai status dan perlindungan profesi tutor pendidikan kesetaraan. Tidak seperti guru di sekolah formal yang memiliki jenjang karier dan kesejahteraan yang lebih terjamin, tutor sering kali bekerja dalam kondisi yang tidak pasti. 


2. Minimnya Pengakuan dan Kesejahteraan

Banyak tutor yang bekerja dengan honor rendah tanpa jaminan sosial maupun tunjangan yang layak. Padahal, tanggung jawab mereka dalam mendidik masyarakat yang termarginalkan sangat besar. 


3. Keterbatasan Sarana dan Prasarana

Proses pembelajaran sering kali harus dilakukan di tempat yang kurang memadai, dengan akses terhadap sumber belajar yang terbatas. Tutor harus berjuang dengan kreativitas mereka untuk tetap memberikan pendidikan yang berkualitas. 


4. Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan Profesional 

Tidak semua tutor mendapatkan pelatihan yang cukup untuk meningkatkan kompetensi mereka. Padahal, sebagai tenaga pendidik di lingkungan yang unik, mereka membutuhkan strategi khusus dalam mengajar dan mendampingi peserta didik. 


Mendesak, Payung Hukum dan Penguatan Peran Tutor Pendidikan Kesetaraan

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesetaraan, sudah saatnya pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan tutor. Beberapa langkah yang perlu diambil antara lain: 


1. Pengesahan Regulasi yang Melindungi Profesi Tutor 

Pemerintah perlu segera merancang regulasi yang mengakui status tutor pendidikan kesetaraan sebagai tenaga pendidik dengan hak dan kewajiban yang jelas. 


2. Peningkatan Kesejahteraan dan Insentif

Pemberian honor yang layak, jaminan sosial, dan tunjangan tambahan bagi tutor harus menjadi prioritas agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan lebih profesional dan berkelanjutan. 


3. Penyediaan Sarana dan Akses terhadap Sumber Belajar

Tutor membutuhkan dukungan berupa bahan ajar, media pembelajaran, dan teknologi yang memadai untuk meningkatkan efektivitas pengajaran mereka. 


4. Pelatihan Berkelanjutan untuk Tutor

Pemerintah dan lembaga terkait harus menyediakan program pelatihan rutin bagi tutor agar mereka dapat terus mengembangkan keterampilan mengajar, baik dalam aspek akademik maupun pembelajaran berbasis keterampilan hidup. 


Tutor pendidikan kesetaraan merupakan pilar utama dalam menjaga kualitas pendidikan bagi kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Namun, tanpa adanya payung hukum yang jelas, peran mereka terus berada dalam bayang-bayang ketidakpastian. Oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah dan masyarakat memberikan perhatian lebih terhadap profesi ini agar pendidikan kesetaraan benar-benar dapat menjadi solusi yang inklusif dan berkelanjutan.


*Penulis adalah pendiri PKBM Bestari Jombang yang menjabat Ketua 2 Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional (DPP ASTINA)

IKLAN

Recent-Post