Jelang Lebaran Harga Cabai di Ponorogo Naik Dua Kali Lipat Tebus Rp 90 ribu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Gelar Pertemuan Mendadak Solusikan Operasi Pasar
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Harga kebutuhan bahan pokok (bapok) dan komiditi lainnya semakin melonjak mahal. Paling terasa dalah komoditi bumbu dapur. Bawang merah Rp 35 ribu dari sebelumnya Rp 25 ribu. Bahkan, serta harga cabai di Ponorogo naik dua kali lipat, dari sebelumnya Rp 45 ribu kini tembus Rp 90 ribu. (selengkapnya lihat grafis). Kondisi itu memaksa Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat segera menggelar high level meeting untuk menekan laju inflasi, Selasa 11 Maret 2025.
Ketua Harian TPID Ponorogo Agus Pramono mengatakan, fluktuatif harga bahan pokok tersebut diduga seiring keterbatasan stok bahan imbas gagal panen di tingkat petani. Dampaknya, pasokan yang masuk di pasaran Kabupaten Ponorogo minim hingga terlambat sampai ke tangan konsumen. Selain itu, tingginya ketergantungan kepada penyedia bahan makanan dari daerah lain memperburuk kondisi fluktuasi harga. "Di momen Ramadan ini, permintaan bapok juga tinggi,’’ kata Sekda Agus Pram.
Hasil rapat direkomendasikan operasi pasar digelar dalam waktu dekat. Skema awal, operasi pasar jelang lebaran menyasar enam titik. Tidak hanya dipusatkan di wilayah kota, namun peta operasi pasar menyebar hingga tingkat kecamatan. "Kemungkinan nanti menyasar daerah pinggiran yang kita pandang berdampak agar lebih meringankan beban masyarakat. Mungkin nanti ke wilayah-wilayah desa, secepat mungkin dilakukan,’’ jelasnya.
Agus Pramono menambahkan, sejumlah komoditas tersedia dalam operasi pasar. Seperti beras, minyak, telur hingga gula, barang tersebut menjadi kebutuhan dasar warga. Melalui program gerakan pangan murah, pihaknya berharap mampu menekan harga bapok di pasaran. "Nanti kami harapkan bisa menggandeng unsur lain, seperti Bulog, Disperdakum ataupun Dinsos-PPPA dan lainnya untuk membantu,’’ ungkapnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)
