Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Langkah Nyata Karangasri Lawan Stunting Secara Kolaboratif dan Inovatif


NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Pemerintah Desa (Pemdes) Karangsari, Kecamatan Ngawi, terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka stunting melalui berbagai program kolaboratif dan inovatif. Salah satunya dengan merangkul masyarakat dari kalangan ekonomi mampu, pengusaha, hingga perangkat desa untuk menjadi orang tua asuh bagi balita yang terindikasi stunting.


Langkah ini terbukti efektif. Saat ini, terdapat 40 orang tua asuh aktif yang turut memperhatikan kebutuhan gizi anak-anak. “Baik dari kalangan pengusaha, masyarakat umum, maupun perangkat desa, semuanya terlibat,” ungkap Kepala Desa Karangsari Haryono Seputro. Dalam upaya menuju zero stunting, Pemdes Karangsari bekerja sama dengan PKK setempat meluncurkan program Sri Seni atau Satu Hari Satu Protein Hewani.


Program ini menyasar ibu hamil hingga balita dengan tujuan mencegah munculnya new stunting sejak dini. Sebanyak 35 sasaran tercatat menerima asupan protein hewani secara rutin. “Setiap sepuluh hari sekali, mereka menerima telur, ikan lele, ayam, serta tambahan vitamin,” kata Kepala Desa Karangsari Haryono Seputro. Dana operasional program ini tidak bersumber dari APBDes, melainkan dari para donatur dan dikelola oleh tim pengendali stunting desa. Kini, distribusi protein bahkan bisa dilakukan dua kali sehari, menandakan peningkatan kualitas asupan. 


Selain penanganan gizi, Pemdes Karangsari juga gencar mengembangkan pelatihan teknologi tepat guna (TTG). Salah satu programnya adalah pembuatan pakan ternak secara mandiri, yang kini sudah diterapkan oleh sejumlah warga. Dengan produksi sendiri, peternak tak lagi tergantung pada produk pabrikan, sehingga biaya bisa ditekan. “Semoga semakin banyak warga yang mengikuti jejak ini,” harap Haryono.Peningkatan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat


Pemdes Karangsari di tahun anggaran 2025,  merancang berbagai program pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal. Di antaranya: Pembuatan rumah burung hantu sebagai bagian dari dukungan terhadap sektor pertanian. Tahun ini ditargetkan dibangun tiga unit.


Selanjutnya, peningkatan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Pemdes Karangsari melakukan bimtek peningkatan kapasitas SDM untuk kepala desa, perangkat desa, dan anggota BPBD. Pelatihan batik eco print, memanfaatkan tanaman lokal sebagai pewarna alami untuk tekstil.Tak hanya fokus pada kesehatan dan ekonomi, Pemdes Karangsari juga memberikan perhatian pada pengembangan kepemudaan. Salah satunya lewat turnamen sepak bola antar desa se-Kabupaten Ngawi, yang diikuti oleh belasan tim dari masing-masing desa.


Uniknya, semua pemain adalah warga asli desa, sebagai bentuk pembinaan sekaligus pencarian bibit atlet potensial. “Ini jadi agenda tahunan sekaligus wadah pengembangan pemuda desa,” kata Kepala Desa Karangsari Haryono Seputro.


Upaya yang dilakukan Pemdes Karangsari menunjukkan bahwa penanganan stunting bisa dilakukan melalui pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan, melibatkan masyarakat secara langsung. Tak hanya itu, Karangsari juga terus mendorong pemberdayaan ekonomi, peningkatan SDM, dan pembinaan generasi muda sebagai pondasi kuat menuju desa mandiri dan sehat. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-YUN/AS)



IKLAN

Recent-Post