Back Up Penuh Pelaksanaan Pemilu, BPBD Ponorogo Buka Posko Hidrometeorologi 24 Jam
PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) – Penghujan telah tiba
memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo lebih siaga. Posko
hidrometeorologi akhirnya berdiri di Jalan Sekar Putih, Kelurahan Tonatan,
menyatu dengan kantor BPBD Ponorogo. Piket petugas yang wajib berjaga terjadwal
rapi dengan dukungan para relawan yang tergabung dalam Forum Pencegahan Risiko
Bencana (FPRB). ‘’Kami membuka posko
hidrometeorologi sejak awal Februari yang sesuai prediksi BMKG (Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sudah memasuki puncak curah hujan,’’
kata Ketua BPBD Ponorogo Masun, Rabu (21/2/2023) lalu.
SECARA bersamaan di bulan yang sama,
Indonesia juga memiliki gawe besar berupa gelaran Pemilu Serentak 2024.
‘’Wilayah rawan bencana sudah dipetakan agar distribusi logistik pemilu tidak
terganggu sampai tahapan penghitungan suara,’’ imbuhnya.
MASUN memastikan petugas di posko
berjaga 24 jam nonstop. Sebab, sulit memprediksi bencana hidrometeorologi kapan
terjadi. Bencana hidrometeorologi selama ini didefiniskan sebagai bencana yang
diakibatkan oleh curah hujan tinggi, kelembapan, temperatur, dan angin. Pun,
banjir, badai, tanah longsor, angin puyuh, putih beliung, dan gelombang dingin
kerap melanda pada musim hujan. ‘’Perubahan cuaca hanyalah pemicu, sedangkan
penyebab bencana hidrometeorologi yang utama adalah kerusakan lingkungan,’’
terangnya.
BPBD Ponorogo bersama
Perhutani, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dinas Sosial
(Dinsos), serta Dinas PekerjaanUmum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP)
jauh-jauh hari sudah melakukan mitigasi bencana. Pun, rapat koordinasi untuk
menekan risiko dengan melakukan kesiapan, penyadaran, dan perencanaan
penanggulangan itu melibatkan para camat, kepala desa, dan lurah. ‘’Ketika
terjadi bencana segera menghubungi TRC (tim reaksi cepat) yang bertugas di
wilayah masing-masing,’’ harapnya. Demikian
sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Ponorogo. (KR-Wahyu/AS)