MAGETAN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) – 3 Juri Festival Durian Pangkrongan tampak sibuk dan serius menilai 42 durian lokal Plangkrongan yang didaftarkan oleh peserta, adalah Prof Didik Hariono dari Universitas Brawijaya, Ir Ratna Mustika Wardani dari Universitas Merdeka Madiun dan Buyung Safitra S.P yang hari ini bertugas di kegiatan tersebut. Menilai dari aspek rasa, warna, ketebalan dan size dari durian, akhirnya ditentukan durian Simin menjadi juara pertamanya, disusul durian Suwandi,Sarmin, Wiwin, Sakad dan Waluyo. Balai Desa Plangkronganpada Sabtu (24/2/24) lalu.
KADES Plangkrongan, Wawan
Setiabudi saat dikonfirmasi oleh awak media menyatakan,”Festival Durian
Plangkrongan kali ini dibuat seperti kenduren hajatan orang jawa, masyarakat
membawa durian, dibentuk menjadi tumpeng durian, dan kemudian dimakan
bersama-sama” kata Wawan.
WAWAN kemudian menuturkan beberapa durian lainnya,“Di Plangkrongan ada Durian Saman yang sudah terkenal.
Selain Saman ada 3000an pohon durian, sekitar 780 berbuah, 2220 belum berbuah.
Namun sayang pohon Durian ini oleh masyarakat bukan dijadikan tanaman utama
,hanya sebagai tanaman tambahan.”tuturnya.
LEBIH lanjut Wawan juga menambahkan
“Hingga pemdes mulai 2019 kemudian mendorong
masyarakat agar durian bisa menjadi sumber tambahan pendapatan. Salah satunya
dengan mendatangkan ahli dari Unibraw yang mempunyai durian center, dimana bisa
memberikan trik dan solusi agar bagaimana durian yang kurang optimal bisa
dimaksimalkan hasilnya sehingga nantinya diharapkan durian tersebut bisa
berbuah maksimal dan enak.” tambahnya
PJ. BUPATI yang membuka kegiatan ini mengarahkan ” Branding sesuai
dengan tempat asal, misal berikan nama Durian Plangkrongan atau Durian Alastuo,
dimana dengan diberikan nama tersebut maka orang akan tahu dari mana asal
durian ini, setelah tahu, lalu mampir ke desa Plangkrongan untuk membelinya ”
ungkapnya.
MELENGKAPI branding durian lain selain durian Saman. Wawan menjelaskan “Dari Plangkrongan ada durian Rawuh, duren Wito, dan kini hadir durian Simin. Selain dimakan langsung variasi olahan durian juga dilakukan. Bekerjasama denga PKK dan kopwan ada kripik biji durian dan pancake durian yang dikembangkan. Untuk pemasaran dititipkan ditempat-tempat wisata, dimaksud agar produk dari desa agar lebih dikenal lebih luas” pungkas Wawan. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Magetan. (KR-IAN/AS)