MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Konsumen yang ingin membeli gas
elpiji 3 kg bersubsidi (tabung melon) mulai tahun ini wajib menunjukkan KTP
elektronik (KTP-el) untuk pendataan. Dengan program pemerintah tersebut agar
pendistribusian gas elpiji subsidi tepat sasaran, yang tertuang dalam Keputusan
Menteri ESDM No. 37.K/MG.01/MEM.M/2023.
PEMILIK pangkalan gas elpiji di Jalan Bali
Kota Madiun, Fariv Bayu membenarkan, konsumen yang membeli gas elpiji subsidi
kini wajib menunjukkan KTP. Kalau pun belum membawa KTP masih dapat dilayani,
namun saat pembelian berikutnya diwajibkan menyertakan KTP untuk didata. "Iya
harus bawa KTP untuk didata di aplikasi karena kalau tidak terdaftar nantinya
ya tidak bisa membeli. Kalau saat ini yang belum bawa KTP ya masih dilayani
tapi saat pembelian berikutnya harus menggunakan KTP," katanya, Rabu
(28/2/2024) lalu.
FARIV BAYU pun mengatur pembelian gas elpiji
subsidi di kiosnya. Yakni untuk rumah tangga maksimal tiga tabung melon per
bulan, sedangkan untuk pelaku UMKM maksimal sembilan tabung dalam sebulan. "Untuk
harga di pangkalan itu Rp16 ribu per tabung. Kalau di kios saya seminggu itu
dapat jatah 60 tabung melon, dan sehari itu kadang habis 8-10 tabung,"
tambahnya.
SEMENTARA itu Section Head Communication and
Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara
(Jatimbalinus), Taufiq Kurniawan mengatakan, pencatatan transaksi elpiji 3 kg
menggunakan KTP-el di wilayah Madiun Raya mencapai 771.599 KK. Artinya mereka
sudah terdata dalam sistem merchantapps Pertamina yang membeli tabung melon
dengan menunjukkan KTP-el.
RINCIANNYA Kabupaten Madiun 144.236 KK, Kota
Madiun 42.018 KK, Ngawi 175.428 KK. Kemudian Magetan 132.708 KK, Pacitan 86.563
KK dan Ponorogo 190.646 KK.
JUMLAH tersebut masih terus bertambah,
mengingat saat ini masih pada tahap sosialisasi. Di Madiun Raya, lanjutnya,
sosialisasi pendataan penggunaan KTP-el untuk pembelian gas elpiji subsidi
dimulai sejak triwulan keempat tahun 2023 lalu. "Kita tahu bahwa masih
banyak konsumen dan sektor rumah tangga mampu, atau pun hotel, restoran, kafe
yang masih menggunakan elpiji subsidi. Mau sampai kapan kita menertibkan yang
seperti ini terus kalau kita tidak mulai dari digitalisasi yang diinisiasi dari
sistem pencatatan elpiji menggunakan KTP, sehingga ini harapannya mengurangi
celah tersebut," tambahnya.
TAUFIQ KURNIAWAN menghimbau masyarakat membeli gas
elpiji subsidi ke pangkalan resmi Pertamina. Ditandai adanya plang warna hijau,
dan tertulis call center Pertamina 135, serta call center ESDM 136."Di
tingkat pangkalan nanti masyarakat akan mendapatkan elpiji dengan harga murah
sesuai SK Gubernur Jawa Timur sebesar Rp16 ribu atau sesuai harga eceran
tertinggi (HET)," tegasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-AGM/AS)