PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo mencatat ada 70,2 hektare hutan dan lahan terbakar. Jumlah itu akumulasi sejak Januari hingga 10 September 2024. "Sampai hari ini total ada 70,2 hektare yang terbakar (karhutla). Kita mencurigai ada unsur kesengajaan atau kelalaian," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, kemarin.
Ia mencontohkan, luasan kawasan hutan milik Perhutani di Ponorogo sekitar 42 ribu hektare. Sedangkan hutan rakyat seluas 27 ribu hektare. Adapun yang sering terbakar adalah hutan-hutan rakyat atau lahannya milik pribadi. "Kita paham tradisi untuk membersihkan lahan, cara yang paling simpel itu dibakar. Pada intinya yang paling banyak terbakar itu hutan rakyat," ucapnya.
Masun menjelaskan, 70,2 hektare luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) itu terjadi sekitar 60 kali kejadian. Jika di rata-rata, sekali kejadian mengakibatkan 1 hingga 1, 5 hektare hutan dan lahan hangus terbakar. "Kalau dihitung kejadiannya ya sampai hari ini sekitar 60 kali karhutla. Terakhir di Desa Menggare, Kecamatan Slahung itu awal September ini," jelasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-LID/AS).