PONOROGO (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasang landslide early warning system (LEWS) di enam titik wilayah Ponorogo. Hal itu sebagaimana hasil survei yang dilakukan PVMBG pada Juni lalu.
Tim Ahli PVMBG, Iyan Mulyana mengatakan, pemasangan LEWS itu memperhatikan dari sisi tingginya potensi ancaman longsor dan gerakan tanah terhadap pemukiman serta keselamatan warga. LEWS yang dipasang itu berupa sensor curah hujan dan Extensometer.
Iyan menyebut, alat tersebut juga untuk mendeteksi jika terjadi pergeseran tanah. Pergeseran tanah itu diprediksi terjadi saat musim penghujan. "Ekstensometer ini nanti sifatnya untuk mengetahui pergerakan atau perubahan tarikan, misalkan thresholdnya berapa nanti ada semacam alarm atau sirinenya yang bisa berbunyi otomatis," ujarnya saat berada di kantor BPBD Ponorogo, Selasa (10/9/2024).
Dari empat desa itu, masing-masing dua LEWS dipasang di Desa Sriti dan Desa Tempuran di Kecamatan Sawoo. Serta masing-masing satu LEWS dipasang di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung dan Bekiring di Kecamatan Pulung. "Yang jelas di lokasi itu ancamannya cukup tinggi," ungkapnya.
Disisi lain, LEWS itu bisa memberikan peringatan dini bilamana ada pergerakan tanah, dan warga bisa segera menjauh dari daerah rawan. Disamping itu ia juga mengimbau masyarakat segera melapor ke petugas BPBD Ponorogo jika ada tanda-tanda gerakan tanah. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh RRI Madiun. (KR-LID/AS).