Tujuh Desa di Ngawi Masih Krisis Air, Guyuran Hujan Selama Tiga Hari Pekan Lalu Belum Cukup Isi Sumur Warga
NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Guyuran hujan selama tiga hari pekan lalu tidak mengubah kondisi kekeringan di Ngawi. Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) mencatat sedikitnya tujuh desa masih mengalami krisis air bersih. Meliputi Desa Banjarbanggi, Cantel, dan Ngancar (Kecamatan Pitu); Suruh dan Kenongorejo (Bringin); Gunungsari (Kasreman); Jagir (Sine); dan Kerek (Ngawi). "Hingga kini masih mengirimkan air,’’ kata Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi Partoyo, Minggu (15/9/2024) lalu.
Partoyo mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau sudah terlewat pada Juli sampai Agustus lalu. Meski begitu, musimnya masih berlangsung hingga November nanti. Karenanya, pihaknya masih mewaspadai ancaman krisis air bersih. "Bisa jadi desa yang butuh dropping air bersih bertambah,’’ ujarnya.
Plt Direktur Perumdam Tirto Kertonegoro, Ngawi, Yusuf Rosyadi menyampaikan bahwa terjadi penyusutan air baku akibat kemarau. Pelanggan diminta berhemat menggunakan air. "Tampung air sebagai cadangan antisipasi ketika sewaktu-waktu terjadi gangguan,’’ ucapnya. Polisi juga menyalurkan air bersih ke sejumlah desa terdampak kekeringan. Polres Ngawi mengirimkan lima ribu liter air. "Semoga dapat meringankan beban warga yang kesulitan mendapatkan air bersih,’’ tutur Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)