Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

896 Warga Ngawi Pilih Jadi Pekerja Migran Tergiur Upah Tinggi

NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Minat warga Ngawi mengais rezeki di luar negeri tergolong tinggi. Agaknya, merantau ke luar negeri menjadi pilihan sebagian masyarakat Ngawi lantaran upah bekerja di tempat tinggalnya rendah. Hal itu terlihat dari banyaknya warga Ngawi yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran dalam sembilan bulan terakhir.



Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi mencatat 896 warga kabupaten ini yang menjadi pekerja migran. Angka itu berdasarkan pencatatan selama sembilan bulan terkahir, atau sejak Januari 2024 lalu. Kabid Tenaga Kerja DPPTK Ngawi Supriyadi menyatakan para pekerja migran tergiur gaji tinggi. Besarannya di rentang Rp 8 juta sampai Rp 40 juta per bulan. Sementara upah minimum kabupaten (UMK) Ngawi tahun ini masih Rp 2,2 juta. "Negara tujuan didominasi Taiwan, Hong Kong, dan Malaysia,’’ ujarnya.


Supriyadi menyebutkan ribuan warga Ngawi menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) setiap tahunnya. Tahun lalu ada 1.676 warga yang mengadu nasib ke luar negeri. Mayoritas berusia 20 hingga 30 tahun dengan masa kontrak kerja dua tahun. "Bukan hanya pembantu rumah tangga, tapi juga bekerja formal seperti di pabrik, hotel, dan rumah sakit,’’ urainya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)

IKLAN

Recent-Post