Berita Utama

[News][bleft]

Sari Berita

[Sekilas][twocolumns]

Karyanya Sering Mejeng di Pameran UMKM, Warga Desa Blimbing Dolopo Madiun Bikin Miniatur Kapal Pinisi dari Bambu

MADIUN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Kreativitas petani asal Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo perlu diacungi jempol. Dari tangan uletnya, Agus Riyanto mampu mengubah batang bambu menjadi miniatur kapal pinisi yang menarik dan bernilai jual tinggi. 



Saat dijumpai, Agus tampak menggarap karya barunya. Ia mengambil sebilah bambu Jawa yang sudah kering. Bambu tersebut dipotong dan disisik menjadi berbentuk pipih. Sebagian diraut membentuk jari-jari kecil yang akan dipergunakan sebagai aksesoris. Dengan keuletan dan ketekunan, disusunnya satu per satu bagian menggunakan lem hingga membentuk miniatur kapal pinisi yang menarik. Setelahnya kapal dicat agar nampak lebih nyata dan dijemur di bawah terik matahari hingga kering. “Jenis kapalnya ini pinisi (kapal tradisional dari Bone, Sulawesi Selatan, red), otodidak belajarnya dan inspirasinya,” kata Agus Riyanto, pembuat miniatur kapal dari bambu.


Ketua RT di salah satu Dusun Pakisaji, Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo, itu mengaku sudah satu tahun terakhir menggeluti kerajinan miniatur kapal dari bambu. Bermula dari keinginannya menjadikan bahan baku bambu bisa dimanfaatkan dan dihargai, dia mencoba menjadikannya kerajinan yang bernilai tinggi.“Untuk trialnya kurang lebih sebulan, lalu setelahnya sudah dapat ukuran pas berlanjut produksi terus,” ungkapnya.


Agus  Riyanto baru memproduksi jenis kapal pinisi dengan berbagai model. Mulai dari tambahan kapal sekoci atau berbentuk tingkat dengan dilengkapi tangga yang tertata rapi dan gagah. Ke depan Agus berencana akan mengembangkan kerajinannya tersebut ke bentuk miniatur-miniatur lain yang bisa dibentuk dengan bambu. “Baru bentuk kapal, akan dikembangkan ke bentuk lain yang bisa dibuat dari bambu,” jelasnya.


Untuk memproduksi satu buah miniatur kapal pinisi dari bambu itu membutuhkan waktu lima hari pengerjaan. Untuk satu unit kapal dengan ukuran 48 x 40 x 13 sentimeter tersebut dijual dengan harga Rp 500 ribu. Miniatur tersebut cocok digunakan untuk pajangan rumah, kantor, maupun gedung tertentu. ‘’Penjualan dari mulut ke mulut dan media sosial, selain itu juga aktif ikut pameran produk UMKM dengan harapan kerajinan ini menjadi salah satu ikon,” tuturnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)


IKLAN

Recent-Post