Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana Kecamatan Wungu
MADIUN (KORAN KRIDHRAKYAT) - Pengarusutamaan Gender
(PUG) merupakan suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender
melalui kebijakan, program kegiatan dengan memperhatikan pengalaman, aspirasi,
kebutuhan, manfaat dan permasalahan perempuan dan laki-laki yang berbeda ke
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan
dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Demikian kata Hamindah
Ismawati, Ketua TP PKK Kec. Wungu yang di dampingi Sekcam. Wungu Bapak Anggara saat
Kegiatan Sosialisasi Pengarusutamaan Gender yang dilaksanakan di Gedung Pertemuam
Kecamatan Wungu pada Selasa, (22/10) lalu.
IBU ALIP BALIATI MASHUDI dari pokja 1 TAPI PKK Kab. Madiun sebagai
narasumber kegiatan tersebut mengatakan, bahwa Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender diperlukan agar sumber daya manusia baik laki-laki maupun perempuan
mempunyai hak dan kewajiban serta peran dan tanggungjawab yang sama sebagai
bagian integral dari potensi pembangunan daerah sehingga dapat dimanfaatkan secara
optimal dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan, karena Gender bukan
didasarkan pada perbedaan biologis, Definisi gender berbeda dengan jenis
kelamin, karena gender adalah konsep yang mengacu pada pembedaan peran dan
tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk atau dikonstruksikan
(rekayasa) sosial dan budaya, dan dapat berubah dari waktu ke waktu. “PUG
merupakan strategi untuk meyakinkan bahwa isu gender diperhatikan dan
diimplementasikan dalam program dan perencanaan, serta kegiatan yang diharapkan
,agar kiranya ibu PKK dapat mengaplikasikan pengarusutamaan gender
dalam setiap kegiatan di masing-masing ibu PKK nya,” tandasnya.
DIAKHIR kegiatan, Hamindah ismawati menyampaikan agar kader PKK melakukan pendataan Stunting dan kegiatannya
lainnya yang berkaitan dengan Pengarusutamaan Gender. “Selanjutnya masing -
masing ibu PKK dapat membuat Perencanaan dan Program dan dapat di Aplikasikan
dalam setiap kegiatan di masing-masing di desa nya,” pungkasnya. (KR – SAIFUL ARIF)