Dinkes Ngawi Gelar Bakti Sosial Peringati Hari Kesehatan Nasiona (HKN) Ke-60 di Dusun Ngendut, Desa Hargomulyo
NGAWI (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Beragam cara dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024. Seperti di Dusun Ngendut, Desa Hargomulyo, Ngawi, hari Minggu (3/11/2024) lalu. Dinkes Ngawi menggelar sunatan massal, bagi-bagi sembako, sampai pengobatan gratis. Termasuk nge-trail bersama komunitas motor yang identik dengan jalur ekstrem itu di Lereng Gunung Lawu. "Tahun-tahun sebelumnya sudah jalan sehat, sepeda, dan volly, tahun ini nge-trail," kata Kepala Dinkes Ngawi Yudono.
Yudono menyebutkan bahwa sunatan massal diikuti 40 anak. Lalu, pengobatan gratis untuk 400 warga sekitar. Pemberian sembako 300 paket dan donor darah. ''Dinkes Ngawi terus berkomitmen menjaga masyarakat Ngawi sehat,'' kata Yudono.
Berbagai program promosi dan preventif gencar dilakukan ke masyarakat. Itu sesuai tema HKN tahun ini, yakni Mengabdi untuk Menyehatkan Indonesia. "Kami tekankan untuk program-program promosi dan preventif agar masyarakat tidak sakit," ujarnya.
Upaya promosi dan preventif sangat penting. Sebab biaya kuratif cukup mahal. Baik itu dibiayai oleh masyarakat sendiri atau melalui skema jaminan kesehatan nasional. Jika masyarakat sehat, biaya kantong pribadi maupun anggaran negara bisa digunakan untuk keperluan lain. Maka dari itu, meningkatkan kesehatan dengan upaya promosi dan preventif menjadi sangat penting. Setidaknya saat ini sudah ada "Kami terus mengajak hidup bersih dan sehat, agar pembiayaan masyarakat dan pemerintah bisa untuk lainnya yang produktif," terangnya.
Dinkes Ngawi sudah menerapkan program integrasi layanan primer (ILP). Program itu berfokus pada tiga hal. Yakni, penerapan siklus hidup, fokus integrasi layanan, serta memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan dashboard situasi kesehatan per desa. ILP berdasarkan promosi dan preventif setiap fase kehidupan. Mulai posyandu ibu hamil, bayi baru lahir, balita, remaja, calon pengantin, usia produktif hingga lansia. ILP berlaku di semua posyandu dan pustu. Pustu di tiap desa sudah dilengkapi satu perawat, satu bidan, dan dua kader. "Ini upaya mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat," pungkasnya. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-FEB/AS)