Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Pertumbuhan Ekonomi Pacitan Kuartal II 2024 Melesat
PACITAN (KORAN KRIDHARAKYAT.COM) - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pacitan mengesankan. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Selasa (5/11), pada kuwartal II 2024, angkanya menyentuh 6,97 persen secara year-on-year (yoy). Ini mencatatkan Pacitan sebagai kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Lamongan yang tumbuh 7,61 persen.
Menurut Kepala BPS Pacitan Wisma Eka Nurcahyanti yang mengutip rilis BPS Jawa Timur, pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi pada 16 lapangan usaha. Yakni, industri pengolahan 5,92 persen, perdagangan 4,40 persen, pertanian 1,62 persen, konstruksi 6,55 persen, akomodasi makan minum 5,56 persen, infokom 5,98 persen, transportasi dan pergudangan 8,25 persen.
Sementara jasa keuangan 1,66 persen, jasa pendidikan 4,70 persen, administrasi pemerintahan 9,85 persen, real estate 2,87 persen, jasa lainnya 5,77 persen. Jasa perusahaan 7,41 persen, jasa kesehatan 7,17 persen. Pengadaan listrik dan gas 4,44 persen dan pengadaan air 1,18 persen.Lapangan usaha yang terkontraksi hanya sektor pertambangan, minus 1,01 persen.‘’Semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif kecuali pertambangan dan pengalihan,’’ sebut Wisma kemarin (5/11).
Dia menambahkan, berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur, menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku Triwulan III 2024, secara umum masih sama dengan periode sebelumnya. Perekonomian Jawa Timur masih didominasi industri pengolahan 30,54 persen, disusul lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, relarasi mobil-sepeda motor 18,67 persen dan pertanian kehutanan, perikanan 11, 94 persen. ‘’Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi di Triwulan II 2024 terkonsentrasi pada wilayah pertanian yang mengalami pergeseran panen raya padi. Kabupaten Pacitan berkontribusi 0,66 persen atas kondisi ekonomi di Jawa Timur,’’ ungkapnya.
Secara umum selama tiga tahun terakhir, ekonomi Kabupaten Pacitan tumbuh positif. Pada 2021, meski dilanda pandemi Covid-19, tumbuh 2,49 persen. Pada 2022, tumbuh 5,54 persen dan 2023 tumbuh 4,46 persen. Demikian sebagaimana diinformasikan oleh Radar Madiun. (KR-LID/AS)
